Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan iPhone di China anjlok 19% secara tahun-ke-tahun (yoy) pada kuartal pertama (Q1) 2024, menurut laporan firma riset Counterpoint.
Sebelumnya, laporan firma IDC melaporkan penjualan global iPhone juga merosot 9,6% yoy pada Q1 2024.
Reuters melaporkan Apple terpuruk gara-gara menghadapi persaingan dengan pemain lokal China, Huawei, yang bangkit sejak tahun lalu usai meluncurkan seri Mate 60.
Pangsa pasar Apple di pasar smartphone terbesar dunia anjlok menjadi 15,7% di Q1 2024 dari yang sebelumnya 19,7%. Hal itu menyebabkan Apple berhadapan dengan Huawei yang penjualannya naik 70% secara yoy.
Apple akhirnya harus tergeser dari posisi 'raja' HP China. Posisinya digantikan Vivo. Selanjutnya, di nomor kedua ada Honor yang dulunya merupakan sub-merek dari Huawei.
Apple terdorong ke posisi ketiga, lalu Huawei di posisi keempat dengan pangsa pasar 15,5% atau hanya selisih 0,2% dari sang raksasa Cupertino."Kebangkitan Huawei secara langsung berdampak pada Apple di segmen premium," kata analis Counterpoint Ivan Lam dalam keterangan resminya.
Kendati demikian, Lam mengatakan Apple masih ada harapan untuk menggenjot performa bisnis ponselnya pada Q2 2024 mendatang.
"Untuk Q2, kemungkinan ada varian warna baru iPhone yang dikombinasikan dengan inisiatif penjualan yang agresif bisa meningkatkan kembali kekuatan brand tersebut," kata dia.
China merupakan pasar ketiga terbesar Apple. Anjloknya performa di China berpengaruh besar terhadap performa keseluruhan Apple.
Di pasar global, posisi Apple sebagai 'raja' HP juga tergeser oleh Samsung.
Saham Apple turun 0,4% pada pembukaan perdagangan Selasa (23/4/) kemarin. Saham Apple sudah turun 14% secara total tahun ini.
Upaya Apple untuk merebut kembali hati masyarakat China dilakukan dengan menggelar diskon besar-besaran. Di Indonesia, Apple juga membanting harga seri iPhone 15 teranyar.