Selama perdagangan hari ini (26/April), US Dollar Index (DXY) rebound ke ke 106.00. Penguatan Greenback disokong oleh rilis indeks harga PCE inti (Core PCE Price Index) yang melebihi perkiraan.
Pertumbuhan indeks PCE inti AS mencapai 0.3% pada Maret 2024. Sebagai perbandingan, pertumbuhan 0.2% tiap bulan saja sebenarnya sudah cukup agar inflasi dapat memenuhi target 2%.
Dalam basis tahunan, PCE Inti solid di 2.8%, lebih tinggi dari perkiraan konsensus yang mengantisipasi pelemahan ke 2.6%.
Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa tekanan inflasi di AS ternyata lebih kuat dari yang diprediksikan. Para pelaku pasar pun meragukan prospek Fed rate cut pada tahun ini karena bank sentral memerlukan tingkat suku bunga tinggi untuk menekan inflasi.
Jeffrey Roach dari LPL Financial mengatakan bahwa waktu penurunan suku bunga The Fed kemungkinan besar akan diundur lebih lama karena inflasi jasa bulan lalu juga menunjukkan peningkatan.
Setelah laporan PCE AS diumumkan, peluang pemangkasan suku bunga The Fed mulai September pada data FedWatch CME telah berkurang dari 65% menjadi 60%. Sebagai gantinya, peluang Fed rate cut pada November hingga kuartal pertama tahun depan semakin meningkat.
Perubahan hawkish tersebut berpotensi menopang Greenback menjelang rapat FOMC pada 30 April-1 Mei mendatang. Para trader dan investor kini yakin The Fed kemungkinan besar tidak akan mengubah suku bunga dalam rapat tersebut. Bank sentral AS itu juga berpeluang menegaskan komitmen pentingnya mempertahankan suku bunga tinggi selama diperlukan.
