Bertemu Langsung CEO Microsoft, Dirut BRI Bahas Soal Ini

CNBC Indonesia · 02 Mei 5K Dilihat



Jakarta, CNBC Indonesia
- Direktur Utama BRI Sunarso dan CEO Microsoft Satya Nadella melakukan one on one meeting di Jakarta Convention Center. Pertemuan yang diagendakan khusus antara BRI dan Microsoft tersebut membahas Artificial Intelligence, Machine Learning, serta komitmen Microsoft mendukung penuh upaya BRI yang terus mendorong inklusi keuangan di Indonesia.

"Pertemuan tersebut sangat positif, mengingat Microsoft merupakan salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia. Microsoft mendukung transformasi digital yang tengah dilakukan BRI dengan tujuan untuk mempermudah akses keuangan masyarakat," imbuh Sunarso dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (2/4/2024).

Diketahui selain BRI, tiga perusahaan, termasuk satu startup dan lembaga pendidikan yang memanfaatkan AI generatif Microsoft adalah PT Telkom, eFishery, BUMA, dan Universitas Terbuka.

Sunarso mengungkapkan bahwa BRI berhasil menjawab kebutuhan dan perubahan pola transaksi masyarakat tersebut secara digital.

"Kami terus men-create value baru melalui digitalisasi untuk menjalankan business model," jelasnya.

Hal ini dibuktikan dengan catatan bahwa 99% dari total transaksi BRI dilakukan melalui kanal digital selama 2023. Sementara itu, sisanya dilakukan secara konvensional di cabang atau unit kerja BRI.

Sunarso menambahkan, BRI akan terus berinovasi mengembangkan layanan digital sebagai bagian dari transformasi dalam beberapa waktu ke depan.

"Transformasi digital telah membantu mendongkrak industri perbankan dengan cepat, meningkatkan inklusi keuangan, dan memberdayakan usaha ultra mikro, mikro, kecil, dan menengah yang merupakan salah satu fokus utama BRI," pungkasnya.

Sebelumnya, Satya sempat memuji BRI karena aktif mengembangkan teknologi kecerdasan buatan atau AI. Dia mengatakan BRI telah mengembangkan solusi berbasis AI generatif, mulai dari mesin pencari instruksi kerja untuk layanan pelanggan yang lebih cepat, 'pabrik konten' untuk menyelaraskan pembuatan materi pemasaran, alat pembuatan surat untuk standarisasi dokumen administrasi, dan chatbot digital bernama Sabrina.

"Sabrina, yang didukung AI, dimanfaatkan memberikan informasi produk keuangan yang transparan kepada jutaan masyarakat Indonesia," kata Satya.

Instrumen Perdagangan yang Terpengaruh

* Penafian Risiko: Konten di atas hanya mewakili pandangan penulis. Ini tidak mewakili pandangan atau posisi DCFX dan tidak berarti bahwa DCFX setuju dengan pernyataan atau deskripsinya, juga bukan merupakan saran investasi. Untuk semua tindakan yang diambil oleh pengunjung berdasarkan informasi yang diberikan oleh DCFX, DCFX tidak menanggung segala bentuk kewajiban kecuali jika secara tegas dijanjikan secara tertulis.

Menyarankan