JAKARTA - Bursa saham AS, Wall Street ditutup lebih tinggi pada perdagangan Senin waktu setempat. Hal itu karena investor mendapatkan harapan bahwa ada peluang Federal Reserve memangkas suku bunga tahun ini.
Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 176,59 poin, atau 0,46%, menjadi 38.852,27, S&P 500 (.SPX) naik 52,95 poin, atau 1,03%, menjadi 5.180,74 dan Nasdaq Composite ( .IXIC) memperoleh 192,92 poin, atau 1,19%, menjadi 16.349,25.
Ekspektasi penurunan suku bunga Bank Sentral AS telah melemah seiring berjalannya waktu, karena inflasi terbukti lebih kaku, dan beberapa investor mulai khawatir bahwa hal tersebut mungkin tidak akan terwujud sama sekali, sehingga membuat pasar melemah pada bulan April.
Namun data pada Jumat menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS melambat lebih dari perkiraan pada bulan April, menghilangkan tekanan dari bank sentral AS untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu lebih lama. Ditambah dengan musim laporan laba perusahaan Amerika yang mengejutkan secara positif, hal ini memberikan momen positif baru bagi investor dalam beberapa sesi terakhir.
Setelah The Fed pada pekan lalu memberikan isyarat bahwa mereka cenderung akan melakukan pengurangan biaya pinjaman, namun ingin mendapatkan "keyakinan yang lebih besar" bahwa inflasi akan terus turun sebelum menurunkan suku bunga, para pengambil kebijakan kembali mengulangi pesan tersebut pada hari Senin.
Presiden Fed Richmond Thomas Barkin mengatakan, tingkat suku bunga saat ini akan cukup mendinginkan perekonomian untuk mengembalikan inflasi ke target bank sentral sebesar 2%, dan kekuatan pasar kerja memberikan waktu bagi para pejabat untuk menunggu.
Barkin, yang tahun ini menjadi pemilih kebijakan suku bunga, menambahkan bahwa “data whiplash” inflasi mendukung kebijakan deliberatif The Fed terhadap suku bunga.
Sementara itu, Presiden Federal Reserve Bank of New York John Williams mengatakan meskipun penurunan suku bunga akan terjadi, kebijakan moneter saat ini berada dalam kondisi yang sangat baik.
“Hal utama yang coba dipikirkan pasar adalah inflasi dan Federal Reserve,” kata Kepala Strategi Investasi & Penelitian Glenmede, Jason Pride, dilansir dari Reuters, Senin (7/5/2024).
“Banyak pergerakan pasar merupakan cerminan dari upaya pasar untuk mencari tahu dan menyempurnakan perspektif berbeda mengenai inflasi dan suku bunga,” sambungnnya.