5 Cara Terapkan Frugal Living, Berbeda dengan Pelit!

Medcom · 07 Mei 10.6K Dilihat


Jakarta:
Gaya hidup frugal living semakin marak diterapkan masyarakat. Biaya hidup yang kian meninggi membuat orang-orang sadar, betapa pentingnya persiapan dana darurat itu. Namun, frugal living itu apa, sih?

Frugal living seringkali dianggap sebagai pelit. Padahal, dilansir dari laman Kementerian Keuangan, frugal living diartikan sebagai konsep, di mana seseorang mengalokasikan dana yang dimiliki dengan kesadaran penuh (mindfull) untuk melakukan penempatan yang dipikirkan.

Pertimbangan dan juga analisis untuk memindahkan keuangannya berdasarkan prioritas menjadi hal utama di dalam frugal living. Strategi pencapaian tujuan keuangan masa depan pun juga jelas diarahkan.

Sebagai contoh, seseorang yang menerapkan frugal living akan memilih membeli bahan dan memasak makanan sendiri, dibandingkan yang sudah jadi. Hal ini pun jelas dikarenakan seseorang ingin makanan dia lebih sehat, serta dana sisanya bisa dialokasikan ke penyimpanan tujuan lainnya.

Sedangkan, jika memang seseorang tersebut pelit, akan lebih memilih untuk memangkas dana makannya sendiri. Bahkan, parahnya yang bisa makan tiga kali sehari, menjadi satu kali sehari. Secara tujuan, jelas yang lebih merugikan adalah konsep pelit.

Telah banyak yang mulai menerapkan konsep frugal living dalam kehidupan mereka. Nah, kamu juga bisa melakukannya, lho.


Kementerian Keuangan memberikan lima tipsnya, antara lain:

 
1. Pastikan tujuan finansial


Tujuan keuangan adalah untuk membayar sesuatu yang dibutuhkan. Kamu perlu mengetahui tujuan finansial kamu secara jelas dan masuk akal. Nantinya, ini akan membantu untuk mencapainya, agar tidak menjadi sia-sia.

Contoh tujuan finansial jangka panjang adalah mengumpulkan dana pernikahan, membeli rumah, tabungan pendidikan anak, merencanakan pensiun dini, dan lainnya.

 
2. Analisis kebutuhan dan keinginan


Gaya hidup menjadi salah satu faktor tingginya keinginan seseorang. Efeknya adalah seseorang bisa menghamburkan uang mereka dengan membeli sesuatu yang sia-sia.

Jadi, sangat penting untuk menganalisisnya. Kamu bisa analisis, apakah kamu butuh itu? Apakah bisa dilakukan di kemudian hari? Apakah ini sangat penting? Kamu bisa melakukan analisis tersebut!

 
3. Hindari utang konsumtif


Melakukan kredit memang beberapa hal baik dilakukan. Namun, utang konsumtif akan muncul jika kamu membiasakan hal tersebut. Jadi, disarankan untuk tidak melakukan utang konsumtif, khususnya dengan menggunakan layanan kartu kredit atau pinjaman online.

 
4. Tidak mudah ikut tren


Sebaiknya untuk tidak terlalu mengikuti tren kekinian, seperti pergantian gadget, fesyen, dan lainnya. Alasannya adalah kebanyakan tren masa kini justru membuat uangmu hambur begitu saja. Ikutilah tren yang menurutmu bermanfaat, khususnya dalam finansial kamu!

 
5. Miliki persepsi hidup tidak hanya hari ini saja


Jangan putus asa bahwa kamu hanya hidup untuk hari ini atau lainnya. Sisihkan tempat untuk berpikir masa depan, di mana kamu akan memiliki tanggungan lain, yang mana harus siap dalam finansial. Jadi, lebih bersemangat untuk melakukan penataan finansial yang baik. Dok.Medcom.id/gaya
(WWD)

Menyarankan