Harga minyak mentah berjangka WTI bertahan di bawah level $110 per barel di tengah adanya kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan permintaan bahan bakar.
Terlepas dari penurunan yang terjadi baru-baru ini, harga minyak juga ditopang oleh beberapa sentimen positif. Menteri Energi AS Jennifer Granholm memperingatkan adanya “peningkatan permintaan yang berkelanjutan” selama akhir pekan, dan harga bensin yang tinggi kemungkinan masih akan berlanjut.
Sementara itu, gangguan pasokan yang disebabkan oleh perang di Ukraina dan kerusuhan di Libya, serta kegagalan OPEC untuk memproduksi lebih banyak minyak juga terus mendukung harga minyak mentah.
Harga minyak masih terus bertahan di bawah indikator Supertrend pasca anjlok hampir 7% pada perdagangan hari Jum’at lalu. Penurunan ini diperkirakan masih akan berlanjut hingga level 106.40, terutama jika harga minyak terus bertahan di bawah area 109.08-110.40.
Skenario alternatif berikut ini dapat digunakan jika harga minyak berhasil menembus ke atas level 110.40.