Duh! IHGS Rontok Gegara Cemas Tunggu Pengumuman The Fed

Detik · 21 Sep 2022 7.1K Dilihat
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5% ke level 4.891. Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham siang ini.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini dibuka melemah pagi ini imbas aksi wait and see yang dilakukan investor jelang pengumuman bang sentral AS, The Fed.

Dikutip dari data RTI, Rabu (21/9/2022), saat pembukaan IHSG tercatat melemah meninggalkan level 7.200 ke level 7.198.

Lima menit setelah perdagangan saham dibuka, pelemahan IHSG terus berlanjut ke level 7.180.

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Musikoningsih mengungkapkan, ada sejumlah sentimen yang bakal mewarnai laju IHSG hari ini.

Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Bersama dengan Kementerian Keuangan sepakat untuk menambah pagu anggaran belanja Kementerian dan Lembaga dalam postur sementara APBN tahun 2023 yang mencapai Rp 1.000,77 triliun.

Anggaran tersebut naik Rp7,6 triliun dari usulan sebelumnya. Hal ini seiring dengan pendapatan negara yang juga dinaikkan sehingga defisit anggaran tidak berubah. Rapat Banggar DPR RI juga telah menyetujui adanya penambahan anggaran subsidi dan kompensasi energi menjadi Rp338 triliun pada tahun 2023.

Dari mancanegara, The National Association of Home Builders (NAHB) Housing Market Index AS pada September 2022 turun ke level 46. Level tersebut di bawah konsensus 47 dan di bawah periode bulan sebelumnya yaitu 49 pada Agustus 2022.

Sementara itu, construction output Uni Eropa mengalami kenaikan untuk periode Juli 2022 ke level 0,27% MoM dari sebelumnya tercatat pada -1,16% MoM pada bulan Juni 2022. Sementara lainnya, Indeks Harga Konsumen (IHK) Jepang tidak termasuk makanan segar naik 2,8% YoY pada Agustus 2022. Level tersebut saat ini sudah di atas target bank sentral Jepang yakni 2%.

Technical Analis Mirae Asset Sekuritas, Tasrul meramal IHSG masih akan melanjutkan pelemahan meski dalam rentang terbatas.

Indikator MFI optimized, indikator RSI optimized dan indikator W%R optimized masih cenderung bergerak turun namun mulai terbatas sementara. Indeks ini masih berada di atas upper bands pada Bollinger Bands Optimized.

Pada periode weekly indikator MFI optimized, indikator RSI optimized dan indikator W%R optimized mulai terlihat potensi koreksi lebih lanjut namun sementara relatif terbatas.

Sementara, NH Korindo Sekuritas Indonesia menilai, saat ini investor tengah menantikan hasil rapat sejumlah Bank Sentral, yang diproyeksikan kembali Hawkish periode September, diantaranya BI +25Bps (4,00%); BoE +50Bps (2,25%) dan the Fed +75Bps (3,00%-3,25%), berdasarkan survei Bloomberg.

Di sisi lain, investor juga mengantisipasi munculnya spekulasi Hawkish agresif the Fed dan BI yang berpeluang menaikkan suku bunga masing-masing hingga 100Bps dan 50Bps.

Instrumen Perdagangan yang Terpengaruh

* Penafian Risiko: Konten di atas hanya mewakili pandangan penulis. Ini tidak mewakili pandangan atau posisi DCFX dan tidak berarti bahwa DCFX setuju dengan pernyataan atau deskripsinya, juga bukan merupakan saran investasi. Untuk semua tindakan yang diambil oleh pengunjung berdasarkan informasi yang diberikan oleh DCFX, DCFX tidak menanggung segala bentuk kewajiban kecuali jika secara tegas dijanjikan secara tertulis.

Menyarankan