Suku Bunga Acuan BI Naik, IHSG Bakal Positif?

Kompas · 23 Sep 2022 10.9K Dilihat

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,42 persen ke level 7.218,90 pada sesi perdagangan Kamis (22/9/2022) kemarin. Sempat melemah pada awal perdagangan, indeks saham nasional mampu bangkit pada paruh kedua perdangangan.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher menilai, pergerakan IHSG sepanjang hari dipengaruhi oleh kebijakan kenaikan suku bunga bank sentral AS, The Federal Reserve, sebesar 75 bps. Kemudian, pasar juga merespons kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebesar 50 bps.

Menurut dia kenaikan suku bunga BI direspons baik oleh pasar. Sebab, langkah pengetatan moneter BI akan menyeimbangkan kenaikan suku bunga The Fed yang lebih agresif.

Secara teknikal, Dennies menyebutkan, pada sesi perdagangan Jumat (23/9/2022) hari ini, IHSG berpotensi menguat. Ini ditunjukan candlestick membentuk long white body dengan kenaikan volume dengan stochastic membentuk goldencross.

"Kenaikan suku bunga Bank Indonesia sebesar 50 bps dianggap baik untuk menyeimbangkan kenaikan suku bunga The Fed untuk menekan inflasi global," ujar dia, dalam risetnya, Kamis.

Pada sesi perdagangan hari ini, Dennies memproyeksi, IHSG bergerak pada level support 7.160-7.095. Sementara itu, untuk level resistance akan bergerak pada rentang 7.193-7.258.

Sementara itu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya justru mengatakan, pada sesi perdagangan hari ini IHSG berpotensi tertekan. Koreksi dalam rentang wajar diproyeksi terjadi.

Menurutnya, pola pergerakan IHSG masih belum menunjukkan tanda-tanda kekuatan naik yang dapat mengimbangi tekanan turun yang terjadi. Ia pun memprediksi, IHSG hari ini akan bergerak pada rentang 7.123-7.273.

"Namun peluang koreksi masih dapat terus dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian terutama untuk saham saham yang berfundamental kuat," ucap William.

Menyarankan