JAKARTA, iNews.id - Kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) kurang direspons pelaku pasar, sehingga nilai tukar rupiah terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pada perdagangan hari ini, Jumat (23/9/2022), rupiah ditutup melemah 14 poin di level Rp15.037 per dolar AS.
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan salah satu faktor internal pemicu mata uang garuda ini melemah karena dipicu oleh kenaikan suku bunga acuan 50 basis points yang di rilis Bank Indonesia (BI) kurang direspon pasar.
"Kenaikan suku bunga 50 basis point kurang direspon pasar. Namun BI optimis bahwa pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan tetap tumbuh di kisaran 4,5 persen hingga 5,3 persen dengan kecenderungan ke atas," kata Ibrahim dalam rilis hariannya.
Lanjut dia, Bank Indonesia juga yakin bahwa perbaikan ekonomi nasional terus berlanjut dengan semakin membaiknya permintaan domestik dan tetap positifnya kinerja ekspor.
Kemudian, dorongan terhadap konsumsi rumah tangga juga didukung oleh kebijakan pemerintah yang menambah bantuan sosial untuk menjaga daya beli masyarakat utamanya kelompok bawah dari dampak kenaikan inflasi sebagai konsekuensi pengalihan subsidi BBM.
Di samping itu, Ibrahim memprediksi, untuk perdagangan pekan depan, Senin (26/9/2022) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.020-Rp15.070.