Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah kembali melemah atas mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Rabu (22/6/2022).
Kurs rupiah dibuka melemah 20 poin ke level Rp14.832 per dolar AS pada perdagangan pagi ini.
Mengutip Bloomberg, hingga pukul 09.45 WIB, kurs rupiah masih terus melemah hingga 45 poin atau 0,30 persen ke level Rp14.857 per dolar AS.
Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Selasa, 21 Juni 2022, kurs rupiah ditutup menguat sebanyak 23,5 poin atau 0,16 persen ke Rp14.812 per dolar AS.
1. Rupiah berpotensi balik tertekan hari ini
Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra menyatakan nilai tukar rupiah berpotensi berbalik tertekan melawan dolar AS sepanjang perdagangan hari ini.
Sentimen The Fed masih menjadi alasan utama rupiah tertekan.
"Bank Sentral AS masih dalam jalur kenaikan suku bunga yang agresif tahun ini dimana bulan Juli nanti akan kembali menaikan 50-75 basis poin," ucap Ariston kepada IDN Times, Rabu pagi.
2. Pasar menunggu respons BI terhadap kebijakan The Fed
Sementara itu, pasar menunggu respons Bank Indonesia (BI) terhadap kebijakan moneter The Fed tersebut.
Ariston mengatakan, BI perlu mempertimbangkan kenaikan suku bunga acuan agar jarak dengan suku bunga acuan The Fed tidak terlalu jauh.
"Gap suku bunga acuan antara The Fed dan BI bakal terus menyempit bila BI tidak menaikkan suku bunga acuannya yang bisa mendorong pelaku pasar beralih ke aset keuangan AS dan bisa memberikan tekanan lanjutan ke rupiah," tutur Ariston.
3. Proyeksi posisi rupiah sore nanti
Atas dasar faktor-faktor tersebut, Ariston memproyeksikan kurs rupiah bisa ditutup melemah pada akhir perdagangan sore nanti.
"Potensi pelemahan ke arah Rp14.850. Sementara support di kisaran Rp14.800," ujar dia.