Momentum kenaikan indeks Dolar AS yang terus berlanjut membuat harga emas kembali tertekan ke bawah level $1830 per troy ons.
Dalam basis mingguan, harga emas pada pekan sebelumnya turun hampir 2% di tengah adanya tren kenaikan suku bunga secara global yang bertujuan untuk menurunkan inflasi. Selain itu, pada pekan sebelumnya The Fed juga memutuskan untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin.
Ke depan, perhatian para pelaku pasar akan tertuju pada pidato dari Ketua The Fed Jerome Powell di hadapan Kongres AS pada hari Rabu dan Kamis untuk mencari petunjuk lebih lanjut terkait rencana kebijakan moneter The Fed di masa mendatang.
Para analis memperkirakan The Fed akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada bulan Juli, lalu diikuti oleh kenaikan sebesar 50 basis poin pada bulan September.
Sementara itu, muncul kabar bahwa emas bisa menjadi salah satu aset yang menjadi target berikutnya dalam sanksi Uni Eropa terhadap Rusia, menurut salah seorang sumber anonim.
Harga emas masih terus bertahan di bawah indikator Supertrend, yang mengindikasikan bahwa tren harga emas saat ini berada dalam tren bearish. Dalam jangka pendek, harga emas diperkirakan akan turun ke sekitar level 1820.00, terutama jika terus bertahan di bawah area Resistance 1830.05-1835.00.
Skenario alternatif berikut ini dapat digunakan jika harga emas berhasil menembus ke atas level 1835.00.