Indikator yang mengukur tingkat inflasi ini dirilis oleh Biro Statistik Kanada. Pada waktu yang bersamaan dirilis CPI inti (Core CPI) dan CPI total. CPI inti disebut juga dengan Bank of Canada Core CPI dan tidak memperhitungkan harga makanan dan energi. Masing-masing dirilis untuk month over month (m/m) yang dibandingkan dengan data bulan sebelumnya, dan year over year (y/y) yang dibandingkan dengan data bulan yang sama pada tahun sebelumnya. Baik CPI inti maupun CPI total (m/m dan y/y) keduanya berdampak tinggi.
Bulan April lalu CPI total y/y naik menjadi +6.8%, lebih tinggi dari perkiraan +6.7%, dan yang tertinggi sejak bulan Januari 1991. Sementara untuk basis m/m naik 0.6%, juga lebih tinggi dari perkiraan +0.5%, tetapi yang terendah dalam 4 bulan terakhir.
Naiknya inflasi tahunan bulan April tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya harga bahan bakar (+64.4%), biaya transportasi (+11.2%), harga makanan (+8.8%) dan sewa tempat tinggal (+7.4%). CPI inti bulan April 2022 y/y naik 5.7%, lebih tinggi dari perkiraan +5.4%, dan merupakan rekor tertinggi sejak tahun 1984. Sementara untuk m/m naik 0.7%, terendah dalam 4 bulan.
Untuk bulan Mei 2022 diperkirakan CPI total y/y akan kembali naik menjadi +7.4%, m/m +1.0%, dan CPI inti y/y akan kembali naik menjadi +5.9%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan CAD menguat.
Jerome Powell dijadwalkan mengadakan testimoni setengah tahunan mengenai laporan kebijakan moneter The Fed di hadapan Senate Banking Committee, di Washington DC.
Indeks Purchasing Managers Index (PMI) untuk sektor manufaktur dan jasa ini dirilis oleh Markit yang sekarang bagian dari S&P Global, didasarkan pada 5 indikator utama yaitu: output produksi, ketersediaan produk, aktivitas pengiriman, jumlah pesanan dan jumlah tenaga kerja. Data ini terdiri dari 2 versi yaitu Flash dan Final dan biasanya dampak Flash lebih tinggi.
Indeks Flash PMI mulai dirilis sejak Maret 2008 dan merupakan estimasi indeks PMI yang dibuat berdasarkan hasil survey terhadap 750 purchasing manager mengenai kondisi ekonomi dan bisnis saat ini hingga didapatkan gambaran prospek perekonomian kedepan. Oleh karena itu indikator ini penting bagi investor dan para pelaku bisnis dan sering dianggap sebagai leading indicator. Angka rilis diatas 50.0 menunjukkan aktivitas sektor manufaktur (dan jasa) sedang tinggi, dan rilis dibawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.
Dengan adanya pandemi COVID-19 di benua Eropa sejak bulan Maret 2020 yang berdampak pada aktivitas manufaktur dan jasa, hampir semua indeks PMI di kawasan pada bulan April dan Mei 2020 anjlok ke rekor terendahnya, namun sejak bulan Juni 2020 mulai rebound.
Untuk bulan Juni 2022, indeks Flash Manufacturing PMI Prancis diperkirakan akan turun menjadi +54.2 dibandingkan bulan sebelumnya yang +54.6 (terendah sejak Agustus 2020), sementara Flash Services PMI diprediksi turun ke +57.6 dibandingkan bulan Mei yang +58.3.
Untuk Flash Manufacturing PMI Jerman diperkirakan turun menjadi +54.0 dibandingkan bulan sebelumnya yang +54.8, sementara Flash Services PMI diprediksi turun ke +54.6 dibandingkan bulan sebelumnya yang +55.0 (terendah dalam 4 bulan).
Untuk indeks Flash Manufacturing PMI kawasan Euro bulan Juni 2022 diperkirakan turun menjadi +53.9 dibandingkan bulan sebelumnya yang +54.6 (terendah sejak bulan November 2020), sementara untuk Flash Services PMI diperkirakan turun ke +55.6 dibandingkan bulan sebelumnya yang +56.1. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan EUR menguat.
Indeks ini dibuat dan dirilis oleh Markit (S&P Global) setiap bulan. Indeks PMI (Purchasing Managers Index) untuk sektor manufaktur ini didasarkan pada 5 indikator utama yaitu: produksi, ketersediaan produk (inventory), aktivitas pengiriman (delivery), jumlah pesanan (orders) dan jumlah tenaga kerja.
Di Inggris indeks ini dibuat berdasarkan hasil survey terhadap 600 purchasing manager mengenai kondisi ekonomi dan bisnis saat ini hingga didapatkan gambaran prospek perekonomian kedepan. Oleh karena itu indikator ini penting bagi investor dan para pelaku bisnis dan sering dianggap sebagai leading indicator. Angka indeks diatas 50.0 menunjukkan aktivitas sektor manufaktur sedang tinggi, dan rilis dibawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.
Bulan Mei lalu indeks Manufacturing PMI turun menjadi +54.6, lebih rendah dari perkiraan +54.9, dan yang terendah sejak bulan Januari 2021. Sementara indeks Services PMI untuk bulan Mei turun menjadi +53.4, lebih rendah dari perkiraan 56.9, dan yang terendah sejak Februari 2021. Pada bulan Mei 2022 ekspor mengalami kontraksi akibat pran Rusia-Ukraina.
Untuk bulan Juni 2022 diperkirakan indeks Manufacturing PMI akan kembali turun menjadi +53.8, dan indeks Services PMI diperkirakan turun menjadi +53.0. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.