Jakarta, CNBC Indonesia - Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan turun Ro 6.000 per gram menjadi Rp 993.000 pada perdagangan Rabu (22/6/2022). Harga buyback Iharga yang digunakan ketika menjual emas kembali) pun melorot Rp 5.000 per gram menjadi Rp 871.000/gram.
"Harga jual kembali adalah sama untuk semua pecahan dan tahun produksi. Untuk transaksi buyback silakan menghubungi Butik Emas LM terdekat dengan jam layanan pada hari kerja Senin-Jumat. Pembayaran dilakukan secara transfer pada H+2 s/d H+3 (hari kerja). Jika kemasan rusak atau hilang dikenakan potongan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku," jelas keterangan di situs Antam.
Terjadi tarik menarik sentimen di emas dunia antara inflasi yang mendorong harga dan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserves/The Fed) yang memudarkan kilau emas.
Emas secara merupakan aset lindung nilai terhadap inflasi. Ketika inflasi tinggi, maka emas akan dipilih investor. Apalagi, dengan inflasi yang makin menanjak danisiko terjadinya resesi semakin meningkat. Hal ini membuat emas yang menyandang statussafe havenmakin bersinar.
Sekarang fokus investor tertuju ke bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserves/The Fed). Bos The Fed Jerome Powell dijadwalkan akan memberikan pidato pada 22 Juni 2022 nanti.
Para investor menanti pernyataan Powell terkait langkah lanjutan The Fed setelah kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin. Apakah The Fed tetap agresif atau akan mulai lebih tenang.
Menurut perangkat FedWatch milik CME group, investor melihat probabilitas sebesar 98,1% The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin menjadi 2,25-2,5%.
"Emas sekarang terjebak di antara ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih tajam, tetapi juga inflasi tetap tinggi jika kebijakan moneter gagal untuk melunakkan aktivitas ekonomi dan menurunkan inflasi," kata analis Standard Chartered dalam sebuah catatan.