Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Kamis (23/6/2022).
Mengutip Bloomberg, kurs rupiah menguat sebanyak 22 poin atau 0,15 persen ke Rp14.840. Pada perdagangan pagi tadi, kurs rupiah dibuka menguat 25 poin ke level Rp14.837 per dolar AS.
Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Rabu, 22 Juni 2022, kurs rupiah ditutup melemah sebanyak 50 poin atau 0,34 persen ke Rp14.862.
1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI
Sementara itu, berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah tercatat sebesar Rp14.835 per dolar AS.
Angka tersebut lebih rendah dibandingkan kurs rupiah pada Rabu (22/6/2022) yang ada di level Rp14.860 per dolar AS.
2. Rupiah berhasil bertahan di tengah kebijakan suku bunga BI
Pergerakan kurs rupiah hari ini dinilai masih mengalami tekanan atas dolar AS menjelang pengumuman keputusan moneter Bank Indonesia (BI), yang diumumkan pasca Rapat Dewan Gubernur (RDG) siang ini.
BI akhirnya memutuskan untuk tetap mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50 persen.
Menurut pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra, banyak yang khawatir bila perbedaan suku bunga acuan BI dan The Fed semakin jauh akan memicu pelemahan nilai tukar rupiah lebih dalam lagi terhadap dolar AS.
3. Isu resesi menjadi ancaman yang dapat menekan rupiah
Di sisi lain, isu resesi yang makin masif juga menjadi ancaman yang dapat memberi tekanan rupiah terhadap dolar AS.
"Dengan semakin banyaknya Bank Sentral Dunia yang menaikan suku bunga acuan, dikhawatirkan akan melambatkan pertumbuhan ekonomi karena penurunan permintaan," kata Ariston.
Sejalan dengan hal tersebut, Gubernur The Fed, Jerome Powell, telah berjanji di hadapan Senat untuk mengatasi inflasi AS dengan pengetatan moneter yang agresif.