Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (27/6/2022).
Dikutip dari Bloomberg, rupiah menguat 31 poin ke level Rp14.816 per dolar AS sore ini. Pada penutupan sebelumnya, rupiah berada di level Rp14.847 per dolar.
1. Rupiah diprediksi menguat di penutupan
Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra mengatakan rupiah bisa terus menguat terhadap dolar AS hari ini karena sentimen positif pasar terhadap aset berisiko pagi ini.
Ariston menyebut indeks saham Asia terlihat bergerak positif pagi ini mengikuti pergerakan positif indeks saham Eropa dan AS di akhir pekan kemarin.
“Pasar mungkin melihat bahwa kebijakan bank sentral dunia untuk menaikan suku bunga acuan mungkin bisa mengendalikan inflasi dengan penurunan harga-harga komoditi belakangan ini. Jadi kekhawatiran pasar terhadap inflasi mereda,” katanya.
2. Sikap the Fed bisa buat dolar menguat
Tapi di sisi lain, Ariston menyebut sikap the Fed yang masih akan menaikan suku bunga acuannya masih bisa memicu penguatan dolar AS kembali terhadap nilai tukar lainnya termasuk rupiah.
Mendekati akhir Juli, the Fed diperkirakan akan kembali menaikan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin menjadi 2,25-2,50 persen. The Fed diperkirakan akan menaikan suku bunga hingga 3 persen, hingga akhir tahun.
“Bank Sentral AS berkomitmen untuk menurunkan angka inflasi AS dengan kebijakan pengetatan moneter yang agresif,” katanya.
3. Sentimen negatif yang bayangi rupiah
Dari dalam negri, Ariston mengatakan bahwa tekanan inflasi yang mulai merangkak naik mungkin bisa menjadi penekan rupiah. Inflasi ini menurutnya bisa melambatkan pertumbuhan ekonomi.
“Potensi penguatan rupiah ke arah Rp14.800, sementara potensi resisten di kisaran Rp14.860,” katanya.