Dolar AS Melemah Lagi Pada Akhir Sesi Perdagangan Senin Kemarin
inforexnews · 28 Jun 2022 547 Views

Nilai mata uang dolar AS mengalami pelemahan terhadap sejumlah mata uang global lainnya pada Selasa (28/06/2022) pagi WIB atau akhir sesi perdagangan Senin di Eropa. Indeks dolar AS melemah sebesar 0,12 persen berada pada level 103,9 padahal pada awal bulan ini, indeks dolar AS mencapai 105,79, tertinggi sejak 20 tahun lalu.

Tingginya nilai indeks dolar AS pada awal Juni ini dipengaruhi oleh prediksi pelaku pasar atas kenaikan suku bunga The Fed yang agresif. Namun demikian, sejumlah indikator data frekuensi menunjukkan momentum ekonomi yang melambat serta penurunan harga-harga komoditas yang lebih luas, investor menjadi berhati-hati.

“Sulit bagi Wall Street untuk dengan percaya diri mengatakan ada titik terendah, jadi banyak pedagang masih mencari untuk memudarkan reli apa pun yang muncul,” kata Analis Pasar Senior OANDA, Edward Moya.

Pasar berjangka memperkirakan para pelaku pasar sekarang mengantisipasi suku bunga acuan Federal Reserve AS yang stabil pada kisaran 3,5 persen dari Maret tahun depan, kemunduran dari perkiraan melonjak menjadi kisaran 4,0 persen pada 2023.

“Hari ini adalah hari konsolidasi,” kata Kepala Strategi Pasar di Bannockburn Global Forex LLC.

Sementara itu, mata uang Euro mengalami penguatan, ia didukung oleh ekspektasi keputusan European Central Bank (ECB) yang akan segera menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya selama 10 tahun terakhir.

“Semua orang menantikan kenaikan suku bunga pertama yang akan kita dapatkan dari ECB, dan saya pikir risiko kenaikan dovish memudar,” kata Moya.

Mata uang Euro menguat 0,27 persen pada 1,0587 dolar, mata uang Euro memimpin kenaikan versus dolar karena forum tahunan Bank Sentral Eropa yang membahas tentang bank sentral di Sintra, Portugal.

Presiden ECB, Christine Lagarde dan Ketua Federal Reserve (The Fed) AS, Jerome Powell menghadiri pertemuan tersebut. Pelaku pasar akan mengamati sinyal kebijakan dimasa depan.

Mata uang komoditas berada di bawah tekanan pada Senin (27/6/2022) karena data menunjukkan keuntungan di perusahaan industri China menyusut lagi, meskipun pada kecepatan yang lebih lambat pada Mei setelah penurunan tajam pada April.

Recommend