Harga emas turun ke sekitar level $1770 per troy ons seiring adanya aksi jual yang cukup tinggi pada perdagangan hari sebelumnya, yang juga membuat harga emas turun ke level terendah tujuh bulan. Aksi jual yang terjadi pada emas dipicu oleh meningkatnya kekhawatiran resesi, sehingga mendorong investor untuk melakukan aksi jual di pasar komoditas dan membeli mata uang safe haven seperti Dolar AS.
Harga emas juga tertekan oleh tren kenaikan suku bunga yang dilakukan untuk mengendalikan lonjakan inflasi, di mana tren pengetatan kebijakan moneter oleh beberapa bank sentral utama juga diperkirakan akan berlanjut pada paruh kedua tahun 2022.
Ekspektasi seputar pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut semakin meningkat setelah beberapa pejabat The Fed pada pekan sebelumnya memberikan sinyal untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada bulan Juli guna mengendalikan inflasi.
Di tempat terpisah, European Central Bank diperkirakan akan mulai menaikkan suku bunga pada bulan ini, dan mengubah tingkat suku bunga menjadi positif pada kuartal ketiga.
Harga emas gagal melanjutkan momentum positif, dan berbalik anjlok ke bawah level psikologis $1800. Di saat yang sama, harga emas juga turun ke bawah indikator Supertrend, yang mengindikasikan harga emas masih berpotensi untuk bergerak turun lebih lanjut.
Skenario alternatif berikut ini dapat digunakan jika harga emas berhasil menembus ke atas level 1776.00.