London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Kamis waktu setempat (1/12/2022), berbalik melemah dari kenaikan selama dua hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London merosot 0,19 persen atau 14,56 poin menjadi menetap di 7.558,49 poin.

Indeks FTSE 100 terangkat 0,81 persen atau 61,05 poin menjadi menetap di 7.573,05 poin pada Rabu (30/11/2022), setelah bertambah 0,51 persen atau 37,98 poin menjadi 7.512,00 poin pada Selasa (29/11/2022), dan jatuh 0,17 persen atau 12,65 poin menjadi 7.474,02 poin pada Senin (28/11/2022).

Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan penerbitan dan pendidikan multinasional Inggris Pearson PLC yang anjlok 5,18 persen, serta perusahaan industri kedirgantaraan dan pertahanan multinasional Inggris Rolls-Royce Holdings PLC tergelincir 4,39 persen.

Sementara itu, Ocado Group PLC, perusahaan yang mendistribusikan berbagai macam produk konsumen ritel dan menyediakan pengiriman ke rumah-rumah melambung 6,78 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan investasi ekuitas yang berfokus pada penyediaan modal untuk membantu perusahaan tumbuh melalui pasar private dan publik Intermediate Capital Group PLC melonjak 6,24 persen, serta perusahaan manajemen aset multinasional Inggris Schroders PLC terangkat 4,75 persen.