Dolar kokoh dilevel tertinggi dalam dua dekade selama sesi perdagangan Rabu (6/7), menekan perdagangan pasar rival utamanya ditengah kondisi panas pasar keuangan global baik dari sisi fundamental ekonomi maupun konflik politik.
Dolar berhasil ditutup naik dalam empat sesi perdagangan berturut-turut dan mencatatkan kenaikan sebesar 55 poin atau 0.51 pada sesi Rabu (6/7) berakhir pada level 107.07, setelah uji tertinggi 107.27 dan terendah 106.34.
Pasangan matauang EUR/USD diperdagangkan melemah ke level terendah sejak 2002, ditutup melemah sebanyak 80 poin atau 0.79% berakhir pada level 1.0183, setelah sempat uji tertinggi 1.276. GBPUSD melemah 80 poin atau 0.67% berakhir pada level 1.1875.
Sterling terperosok karena perpecahan pemerintahan Inggris yamg mendorong aksi pengunduran diri pada Menteri pemerintahan Boris Johnson. Hal ini mendorong Komite anggota parlemen Tory tahun 1922 ingin mengubah aturan yang melindungi PM Johnson dari mosi tidak percaya kedua.
Sementara mata uang terkait komoditas, AUD/USD ditutup melemah sebanyak 17 poin atau 0.25% berakhir pada level 0.6779.