Harga emas sedikit menguat pada penutupan perdagangan Rabu atau dini hari Kamis (WIB). Penguatan harga emas disebabkan oleh data ekonomi AS yang menunjukkan tren negatif. Kemarin, Rabu (01/06/2022) Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa lowongan pekerjaan di USA turun 455 ribu menjadi 11,4 juta pada April.
Sentimen lain, Federal Reserve mengkhawatirkan kemampuan pemerintah AS dalam menangani inflasi. โsaya pikir kita berada di jurang kehilangan kendali ekspektasi inflasi,โ kata Presiden The Fed St. Louis James Bullard dalam pidatonya di Economic Club of Memphis.
Sentimen berikutnya, Institute for Supply Management (ISM) pada Rabu (01/06/2022) menyatakan bahwa indeks manufaktur naik menjadi 56,1 persen pada Mei dari 55,4 persen pada bulan sebelumnya. Kenaikan ini mengalahkan ekspektasi dan tetap di atas ambang batas 50 persen yang menunjukkan agresivitas selama 24 bulan berturut-turut.
Beberapa sentimen tersebut membuat investor khawatir terhadap pelemahan dolar sehingga mereka berburu emas, sehingga membuat harga emas mengalami kenaikan.
Kontrak emas untuk pengiriman Agustus pada divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 0,3 dolar AS atau 0,02 persen menjadi 1.848,70 dolar AS per ounce. Harga tersebut dibandingkan pada Selasa (31/05/2022) berada pada harga 1.848,40 dolar AS.
Pada akhir pekan minggu lalu harga emas sempat mengalami kenaikan beruntun, pada Kamis (26/05/2022) harga emas 1.847,60 per ounce. Sehari berikutnya harga emas menguat 3,4 dolar AS atau 0,18 persen menjadi 1.857,30 dolar AS pada Jumโat (27/05/2022). Namun, kenaikan harga emas tidak dapat melambung terlalu tinggi karena tertekan kenaikan imbal hasiil treasury AS.