Orang India hanya mencakup sekitar 1% populasi Amerika Serikat dan 6% tenaga kerja di Silicon Valley, tapi banyak yang memegang posisi top. Salah satunya karena mereka sudah ditempa kesusahan saat besar di India sehingga mampu berjuang.
"Tak ada negara lain melatih banyak penduduknya menjadi gladiator seperti India. Dari lahir sampai mati, dari sekolah sampai mencari kerja, dari kurangnya infrastruktur dan kapasitas tidak layak, tumbuh di India membekali mereka untuk jadi manager alami," kata R Gopalakhrisnan, mantan direktur Tata Sons dan penulis The Made in India Manager.
Kompetisi dan kekacauan, membuat mereka beradaptasi menjadi pemecah masalah atau problem solver. Mereka juga cenderung mengutamakan profesionalitas.
CEO asal India di Silicon Valley juga bagian dari warga India di Amerika Serikat yang termasuk paling makmur dan berpendidikan tinggi. Sekitar sejuta di antaranya adalah ilmuwan dan engineer.
Mereka juga sudah tersaring, misalnya berasal dari kasta tinggi dan kaya, yang mampu membiayai pendidikan di AS. Terlebih, sistem visa AS juga memilah imigran yang masuk, termasuk dari India, punya keterampilan spesifik khususnya di bidang teknologi.
"Mereka adalah yang terpilih dan bergabung di perusahaan-perusahaan di mana yang terbaik akan naik. Jaringan yang mereka bangun di Silicon Valley juga memberi keuntungan, mereka akan membantu satu sama lain," tambah Gopalakhrisnan.
Pegawai India biasanya meniti karir dari bawah dan membuat mereka tetap rendah hati, meskipun nantinya menjadi CEO. Satya Nadella dan Sundar Pichai, dikenal sebagai sosok yang tenang dan hati-hati.
"Kepemimpinan yang low key ini dan tidak kasar adalah keunggulan besar," kata Saritha Rai dari Bloomberg News yang dikutip detikINET dari BBC.
Masih ada faktor lainnya, misalnya orang India bisa berbahasa Inggris dengan baik. Kemudian pendidikan di India mengutamakan matematika dan sains. Beberapa kombinasi itu membuat banyak orang India akhirnya memegang posisi penting di perusahaan-perusahaan teknologi besar.