Ekonomi AS Kuat, Kurs Dolar Cuma Menggeliat

SeputarForex · 27 Jan 2023 21.4K Dilihat

Indeks Dolar AS (DXY) menanjak tipis sekitar 0.2 persen pada sesi New York kemarin, kemudian mengambang pada kisaran 101.70-an dalam pembukaan pagi ini (27/Januari). Rilis data preliminer Gross Domestic Product (GDP) Amerika Serikat kuartal IV/2022 melampaui estimasi pasar, sehingga mendukung rencana The Fed untuk mempertahankan sikap hawkish pada awal tahun ini. Sayangnya, data-data tersebut belum mampu menggenjot greenback dengan pesat.

DXY Daily Grafik DXY Daily via TradingView

 

Hasil rapat FOMC pada akhir tahun lalu mengungkap rencana The Fed untuk "rate hike" sekitar 2 kali lagi dalam tahun 2023, kemudian mempertahankan suku bunga di atas tingkat 5 persen sampai akhir tahun. Pelaku pasar meragukan proyeksi tersebut sehubungan dengan tanda-tanda perlambatan ekonomi AS yang kian menajam. Sebagian analis bahkan mensinyalir The Fed harus memangkas suku bunga pada semester kedua. Tapi, beberapa data ekonomi AS yang dirilis tadi malam memihak proyeksi The Fed.

Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa GDP bertumbuh 2.9 persen (Quarter-over-Quarter) pada kuartal IV/2022. Angka tersebut lebih rendah daripada pertumbuhan 3.2 persen pada periode sebelumnya, tetapi lebih baik daripada estimasi konsensus yang hanya 2.6 persen.

Data klaim pengangguran mingguan juga mengungguli ekspektasi. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa jumlah klaim pengangguran berkurang menjadi 186k pada periode sepekan yang berakhir tanggal 21 Januari lalu. Jumlahnya lebih sedikit daripada klaimperiode sebelumnya yang mencapai 192k, maupun estimasi konsensus yang dipatok pada 205k.

Kehadiran data-data ini mengerem kemerosotan indeks dolar AS untuk sementara waktu. Perhatian pasar berikutnya akan beralih ke beberapa bank sentral utama.

Tiga bank sentral utama bakal menggelar rapat reguler pada pekan depan, yaitu Federal Reserve, Bank of England (BoE), dan European Central Bank (ECB). Pasar meyakini BoE dan ECB sama-sama akan menaikkan suku bunga sebanyak 50 basis poin, alias lebih besar daripada The Fed.

Ekspektasi itu menyokong kurs EUR/USD dan GBP/USD saat ini. Namun, para trader kelak kemungkinan akan lebih memerhatikan detail dalam hasil rapat bank-bank sentral itu daripada pengumuman suku bunganya. Sementara itu, sejumlah analis terus mempertahankan ekspektasi dovish mereka atas prospek ekonomi AS.

Pengumuman Bank of Canada (BoC) kemarin resmi menandainya sebagai bank sentral utama pertama yang mengakhiri siklus kenaikan suku bunga pasca-pandemi. USD/CAD sempat mencuat sampai 1.3420-an menyusul pengumuman tersebut, tetapi kemudian terperosok lagi ke 1.3300-an lantaran kecemasan pasar terhadap risiko resesi AS dan arah kebijakan The Fed.

Instrumen Perdagangan yang Terpengaruh

* Penafian Risiko: Konten di atas hanya mewakili pandangan penulis. Ini tidak mewakili pandangan atau posisi DCFX dan tidak berarti bahwa DCFX setuju dengan pernyataan atau deskripsinya, juga bukan merupakan saran investasi. Untuk semua tindakan yang diambil oleh pengunjung berdasarkan informasi yang diberikan oleh DCFX, DCFX tidak menanggung segala bentuk kewajiban kecuali jika secara tegas dijanjikan secara tertulis.

Menyarankan