Harga minyak mentah WTI naik ke atas level $81 per barel di tengah belum meredanya optimisme bahwa permintaan minyak dari China akan pulih dan setelah data pertumbuhan PDB AS pada kuartal keempat lebih tinggi dari ekspektasi pasar.
Pulihnya prospek permintaan dipicu oleh keputusan China untuk memperlonggar kebijakan terkait Covid, dan menyatakan bahwa jumlah kematian akibat Covid dan jumlah kasus parah saat ini 70% lebih rendah dari level tertinggi pada awal bulan Januari.
Dari sisi pasokan, OPEC diprediksi akan terus mempertahankan tingkat produksi minyaknya saat ini guna menjaga pasokan minyak tetap ketat.
Para pelaku pasar sejauh ini juga terus memantau pasokan minyak dari Rusia, terlebih setelah Barat menjatuhkan lebih banyak sanksi dan membatasi harga produk minyak Rusia terhitung sejak bulan depan.
Meskipun terus bergerak sideways di sekitar level psikologis 80 selama beberapa hari terakhir, namun pergerakan harga minyak saat ini kembali diperdagangkan di atas indikator Supertrend. Hal ini dapat menjadi indikasi bahwa harga minyak tengah berusaha untuk kembali bergerak naik ke sekitar level Resistance 81.70, terutama jika terus bertahan di atas area Support 81.03-80.70.
Skenario alternatif berikut ini dapat digunakan jika harga minyak berhasil menembus ke bawah level 80.70.