Frankfurt (ANTARA) - Pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) usai pertemuan Kamis (2/2/2023) memperkirakan setidaknya dua kenaikan suku bunga lagi, meskipun perbedaan tetap ada tentang kecepatan dan tujuan akhir mereka, dua anggota dewan gubernur penetapan suku bunga ECB mengatakan kepada Reuters.

ECB menaikkan suku bunga utamanya sebesar 50 basis poin menjadi 2,5 persen pada Kamis (2/2/2023) dan secara eksplisit mengisyaratkan setidaknya satu kenaikan lagi dengan besaran yang sama bulan depan, menegaskan kembali bahwa pihaknya akan tetap berada di jalur perang melawan inflasi yang tinggi.

Dua pembuat kebijakan yang berbicara dengan Reuters setelah pertemuan mengatakan jelas bahwa suku bunga kemudian akan dinaikkan lagi pada pertemuan ECB berikutnya pada Mei, meskipun dewan gubernur belum membahas besarnya kenaikan itu pada Kamis (2/2/2023).

Berdasarkan data saat ini, kata mereka, beberapa pembuat kebijakan mengantisipasi kemungkinan kenaikan 25 basis poin terakhir pada pertemuan ECB 4 Mei, sementara yang lain merasa rentetan kenaikan 50 basis poin akan berlanjut, menjadikan suku bunga simpanan menjadi 3,5 persen.

Itu memperlihatkan kemungkinan suku bunga terminal oleh beberapa pembuat kebijakan, sementara yang lain memperkirakan kenaikan suku bunga terus berlanjut hingga musim panas ke tingkat yang lebih tinggi.

Sumber mengatakan keputusan Kamis (2/2/2023) mudah dicapai, dengan hanya sebagian kecil pembuat kebijakan yang merasa masih terlalu dini untuk berkomitmen menaikkan suku bunga pada Maret senilai 50 basis poin.

Seorang juru bicara ECB menolak berkomentar.

Pada konferensi pers setelah keputusan Kamis (2/2/2023), Presiden ECB Christine Lagarde mengatakan bank sentral telah bergerak dengan kecepatan yang dapat diterima dalam menaikkan suku bunga dan bahwa disinflasi belum dimulai di zona euro.