Sempat Ragu, AS Akhirnya Akan Kirim Rudal Jarak Jauh ke Ukraina

Detik · 03 Feb 2023 17.1K Dilihat
Ukrainian servicemen fire an anti-aircraft gun towards Russian positions on a frontline near the town of Bakhmut, amid Russias attack on Ukraine, in Donetsk region, Ukraine January 15, 2023. REUTERS/Oleksandr Ratushniak
Tentara Ukraina menembakkan senjata anti-pesawat ke posisi Rusia di Bakhmut (dok. REUTERS/Oleksandr Ratushniak)
Washington DC

Amerika Serikat (AS) akan mengumumkan paket bantuan militer terbaru senilai US$ 2,2 miliar (Rp 32,7 triliun) untuk Ukraina. Bantuan terbaru itu diperkirakan akan mencakup rudal jarak jauh yang sebelumnya sempat ragu untuk dikirimkan ke Ukraina karena kekhawatiran akan digunakan menyerang langsung wilayah Rusia.

Seperti dilansir CNN dan Associated Press, Jumat (3/2/2023), sejumlah pejabat senior AS yang enggan disebut namanya mengungkapkan bahwa paket bantuan militer terbaru AS itu akan mencakup komitmen mengirimkan Bom Diameter Kecil yang diluncurkan dari darat, jenis rudal yang memiliki jangkauan 144 kilometer.

Meskipun pasokan rudal itu akan menggandakan jangkauan persenjataan Ukraina dalam melawan invasi Rusia, namun paket bantuan militer terbaru itu tidak akan mencakup rudal jenis ATACMS, dengan jangkauan lebih dari 321 kilometer, yang sejak lama diinginkan oleh Kiev.

Selama berbulan-bulan, para pejabat AS ragu untuk mengirimkan sistem persenjataan jarak jauh ke Ukraina karena ada kekhawatiran senjata canggih itu akan digunakan untuk menyerang target-target yang ada jauh di dalam wilayah Rusia, yang berpotensi semakin meningkatkan konflik dan menyeret AS lebih dalam.

Bom-bom jarak jauh itu menjadi sistem persenjataan canggih terbaru, seperti tank tempur M1 Abrams dan sistem pertahanan rudal Patriot, yang akhirnya disetujui oleh AS untuk dipasok ke Ukraina setelah awalnya mengatakan 'tidak'. Baru-baru ini, para pejabat AS menolak permintaan jet tempur F-16 yang diajukan Ukraina.

Paket bantuan militer yang akan diumumkan secara resmi pada Jumat (3/2) waktu setempat itu, dibagi antara US$ 500 juta dalam bentuk senjata dan peralatan militer yang diambil dari pasokan AS, dan sekitar US$ 1,7 miliar dalam bentuk pasokan yang dibeli dari kontraktor militer atau Inisiatif Bantuan Keamanan Keamanan Ukraina (USAI).

Detail lebih lanjut soal paket bantuan itu belum diungkap ke publik oleh otoritas AS.

Instrumen Perdagangan yang Terpengaruh

* Penafian Risiko: Konten di atas hanya mewakili pandangan penulis. Ini tidak mewakili pandangan atau posisi DCFX dan tidak berarti bahwa DCFX setuju dengan pernyataan atau deskripsinya, juga bukan merupakan saran investasi. Untuk semua tindakan yang diambil oleh pengunjung berdasarkan informasi yang diberikan oleh DCFX, DCFX tidak menanggung segala bentuk kewajiban kecuali jika secara tegas dijanjikan secara tertulis.

Menyarankan