Bisnis Apple-Google Terseok-seok di 2023, Geger Tiru ChatGPT

CNBC Indonesia · 06 Feb 2023 16.2K Dilihat

SUQIAN, CHINA - JANUARY 30, 2023 - Illustration: ChatGPT, Suqian, Jiangsu, China, 30 January 2023. ChatGPT has been banned in New York schools. Google, Meta and others are under pressure to speed up AI development and deployment. (Photo credit should read CFOTO/Future Publishing via Getty Images)
Jakarta, CNBC Indonesia -
Kehebohan ChatGPT agaknya membuat Google dan Apple resah. Layanan chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) itu digadang-gadang sebagai masa depan. Bahkan, ada beberapa pekerjaan yang terancam musnah berkat ChatGPT.

Apple dan Google yang selama ini memimpin inovasi teknologi sepertinya mulai merasa posisinya terancam. Apalagi, kinerja bisnis kedua perusahaan anjlok gara-gara perlambatan ekonomi.

Apple mengumumkan kinerja bisnisnya pada Q1 2023. Pabrikan Cupertino itu mengantongi pendapatan US$117,2 miliar atau turun 5% dari tahun sebelumnya. Pendapatan dari iPhone turun 8% dan dari Mac turun 29%.

Di negara-negara konsumen terbesarnya, pendapatan Apple menurun 7,3% di China, 5% di Jepang, dan 2,8% di Asia Pasifik.

Hal serupa dialami Alphabet, induk Google, yang juga mengalami kelesuan bisnis. Pada Q4 2022, Alphabet membukukan pendapatan US$76,05 miliar, naik hanya 1%.

Laba bersihnya turun 34% menjadi US$13,62, dibandingkan US$20,6 miliar pada Q4 2021. YouTube sebagai salah satu tumpuan pendapatan Google terus anjlok, kali ini turun 7,8% dari tahun sebelumnya.

Geger ChatGPT Bikin Apple-Google Panik

Di saat bersamaan, ChatGPT mencatat rekor pertumbuhan konsumen paling pesat sepanjang sejarah di awal 2023. Hanya dalam dua bulan sejak pertama kali diluncurkan, ChatGPT telah digunakan lebih dari 100 juta orang pada Januari 2023.

Laporan UBS, yang mengutip data Similarweb, menyatakan ChatGPT digunakan oleh rata-rata 13 juta pengguna setiap hari sepanjang Januari. Jumlah pengguna harian tersebut dua kali lipat dari Desember 2022.

Google menyadari ancaman ChatGPT yang kini tengah naik daun. Bahkan, pendiri Google Larry Page tiba-tiba 'turun gunung' untuk menanggulanginya.

Page ditemani rekannya, Sergey Brin, berusaha membantu Sundar Pichai, CEO perusahaan, untuk melawan chatbot yang sempat viral milik OpenAI tersebut.

Berdasarkan laporan New York Times, Pichai kebingungan untuk menghadapi ChatGPT. Sebab, sistem itu dinilai dapat bekerja lebih baik dari mesin pencarian milik perusahaan Google Search.

Dikutip dari CNBC International, chatbot buatan Google dengan nama kode "Atlas" kini sudah dalam tahap pengujian. Atlas katanya dipersiapkan untuk terintegrasi pada mesin pencarian Google.

Sama seperti ChatGPT, Apprentice Bard memungkinkan karyawan melempar pertanyaan untuk kemudian dijawab oleh sang chatbot. Para petinggi Google sepertinya mengerahkan seluruh karyawannya untuk memprioritaskan layanan ini.

Menurut laporan CNBC International, Google secara aktif meminta para karyawan untuk memberikan masukan (feedback) selama beberapa pekan terakhir. Hal ini diketahui dari dokumen internal yang bocor, serta beberapa sumber dalam.

Pengujian intensif ini dilakukan beberapa saat setelah meeting besar di Google, di mana para karyawan menyampaikan keresahan mereka atas ChatGPT. Chatbot yang bikin geger itu diluncurkan oleh OpenAI, perusahaan asal San Francisco yang didanai Microsoft.

Apple pun turut panik seperti Google. Raksasa Cupertino itu dilaporkan tengah membuka 100 lowongan kerja bagi ahli kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan machine learning untuk mengembangkan teknologi serupa ChatGPT.

Padahal, CEO Apple, Tim Cook, mengaku sedang irit karena pertumbuhan ekonomi yang tak stabil. Namun, Apple belum mau melakukan tindakan PHK. Menurut Cook, pihaknya masih akan mengupayakan pengiritan operasional perusahaan dan PHK jadi opsi terakhir.

Di tengah penghematan itu, membuka 100 lowongan kerja tentu memakan biaya besar. Sepertinya Apple ingin ketinggalan lebih jauh lagi untuk soal inovasi.

Dikutip dari BusinessInsider, Cook mengatakan fokus utama perusahaan di 2023 adalah mengembangkan teknologi AI. Sejauh ini, AI sudah digunakan pada fitur-fitur di perangkat iPhone dan Apple Watch.

Namun, itu saja tak cukup. Cook mengatakan Apple akan mengintegrasikan Apple ke lini produknya lebih jauh lagi. "Kami melihat potensi besar [pada AI] yang berdampak pada apapun yang kita lakukan secara virtual. Teknologi ini akan mempengaruhi produk dan layanan kami," kata Cook.

Instrumen Perdagangan yang Terpengaruh

* Penafian Risiko: Konten di atas hanya mewakili pandangan penulis. Ini tidak mewakili pandangan atau posisi DCFX dan tidak berarti bahwa DCFX setuju dengan pernyataan atau deskripsinya, juga bukan merupakan saran investasi. Untuk semua tindakan yang diambil oleh pengunjung berdasarkan informasi yang diberikan oleh DCFX, DCFX tidak menanggung segala bentuk kewajiban kecuali jika secara tegas dijanjikan secara tertulis.

Menyarankan