Harga emas bertahan di bawah level $1880 per troy ons pasca laporan ketenagakerjaan AS yang lebih tinggi dari perkiraan mengindikasikan bahwa Federal Reserve memiliki lebih banyak ruang untuk menaikkan suku bunga.

Menurut data dari Departemen Ketenagakerjaan AS yang dirilis pada hari Jumat lalu, NFP AS naik sebesar 517,000 atau lebih tinggi dari ekspektasi naik 193,000.

Data tersebut meningkatkan ketidakpastian mengenai prospek kebijakan The Fed di masa mendatang, sekaligus meredam ekspektasi bahwa The Fed dan bank sentral utama lainnya akan segera mengakhiri siklus pengetatan kebijakan moneternya.

Ke depan, fokus para pelaku pasar akan tertuju pada pidato dari Ketua The Fed Jerome Powell di Economic Club of Washington pada hari Selasa untuk mencari petunjuk lebih lanjut mengenai prospek suku bunga The Fed di masa mendatang.

Aksi jual yang terjadi pada emas membuat harga emas terus bertahan di bawah indikator Supertrend. Selain itu, hal tersebut juga mengindikasikan bahwa harga emas masih berada dalam tren bearish dan kemungkinan masih akan tertekan lebih lanjut. Dalam jangka pendek, harga emas berpotensi turun ke sekitar level 1860.00, terutama jika terus bertahan di bawah area Resistance 1878.09-1887.00.