Harga minyak mentah WTI naik ke sekitar level $75 per barel di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang pasokan dan optimisme bahwa permintaan minyak dari China akan pulih.
Dari sisi pasokan, operasional di terminal minyak Ceyhan di Turki Selatan, yang dapat mengekspor minyak hingga 1 juta barel minyak mentah per hari, dihentikan sebagai tindakan pencegahan pasca terjadinya gempa besar di wilayah tersebut.
Johan Sverdrup Phase 1 di Norwegia juga turut menghentikan produksi minyaknya akibat adanya kesalahan teknis pada sistem pendingin.
Dari sisi permintaan, Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol mengatakan bahwa ekonomi China berpotensi rebound lebih tinggi dari yang diperkirakan sekaligus berpotensi mendongkrak permintaan minyak mentah.
Goldman Sachs juga menaikkan proyeksi permintaan minyak China pada kuartal keempat tahun 2023 menjadi 16 juta barel per hari, atau naik 400.000 barel per hari dari perkiraan sebelumnya.
Di tempat terpisah, larangan impor melalui laut dan pembatasan harga terhadap produk minyak Rusia juga mulai berlaku pada hari Minggu.
Harga minyak akhirnya berhasil naik ke atas indikator Supertrend, di mana ini merupakan sebuah indikasi bahwa harga minyak tengah mencoba untuk rebound. Dalam jangka pendek, harga minyak berpotensi naik lebih lanjut ke sekitar level 75.70, terutama jika terus bertahan di atas area Support 74.23-73.50.
Skenario alternatif berikut ini dapat digunakan jika harga minyak berhasil menembus ke bawah level 73.50.