London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Senin waktu setempat (6/2/2023), berbalik melemah dari kenaikan dua hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London tergerus 0,82 persen atau 65,09 poin menjadi menetap di 7.836,71 poin.

Indeks FTSE 100 terangkat 1,04 persen atau 81,64 poin menjadi 7.901,80 poin pada Jumat (3/2/2023), setelah menguat 0,76 persen atau 59,05 poin menjadi 7.820,16 poin pada Kamis (2/2/2023), dan jatuh 0,14 persen atau 10,59 poin menjadi 7.761,11 poin pada Rabu (1/2/2023).

Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan jasa keuangan dan asuransi multinasional Inggris Prudential PLC yang anjlok 4,76 persen; serta perusahaan yang mendistribusikan berbagai macam produk konsumen ritel dan menyediakan pengiriman ke rumah-rumah Ocado Group PLC kehilangan 3,36 persen.

Sementara itu, Polymetal International PLC, sebuah perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia meningkat 2,64 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan industri farmasi dan bioteknologi multinasional Inggris GSK PLC yang terangkat 1,49 persen; serta perusahaan pertambangan logam mulia Meksiko yang didirikan di Inggris dan berkantor pusat di Mexico City, Fresnillo PLC menguat 1,30 persen.