IMF Bawa Kabar Nggak Enak Soal Krisis, Indonesia Kena?
Detik · 14 Jul 2022 326 Views
imf
Foto: Dok. Reuters
Jakarta-Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memberikan sinyal yang kurang enak mengenai pertumbuhan ekonomi global. Apa kabar yang diumumkan?

Managing Director IMF, Kristalina Georgieva memperkirakan pertumbuhan perekonomian global tahun ini hanya 3,6%. Angka itu dinilai kecil dan penyebabnya karena berbagai faktor.

Adapun faktor yang menurunkan prediksi IMF di antaranya perang antara Rusia dan Ukraina, inflasi berbagai negara yang memuncak, dan pandemi COVID-19 yang belum juga selesai juga menjadi penyebabnya.

"Ini membuat krisis biaya hidup lebih buruk bagi jutaan orang. Dan yang paling miskin adalah yang paling menderita," dikutip dari BBC, Kamis (14/7/20222).

Terbaru, inflasi Amerika Serikat (AS) melonjak ke angka 9,1%. Angka itu disebut menjadi yang tertinggi sejak 40 tahun. "Prospek ekonomi global telah menjadi gelap secara signifikan," lanjutnya.

Kabar kurang baik ini muncul saat menuju pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral anggota G20 di Bali. Dalam pertemuan itu pula, isu-isu yang akan dibahas merupakan hal yang meresahkan perekonomian global, antara lain kenaikan harga komoditas, ketahanan pangan, dan dampak perang di Ukraina.

Sejumlah bank sentral dari berbagai negara telah mengungkapkan kekhawatirannya, misalnya saja Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. Ia berharap yang terbaik untuk prospek ekonomi global namun di sisi lain juga harus bersiap jika ada hal buruk terjadi.

Kini inflasi menjadi hal yang mengkhawatirkan semua negara. Kanada menjadi bank sentral utama terbaru yang menaikkan suku bunga, menaikkan suku bunga utamanya dari 1,5% menjadi 2,5% karena mencoba mengatasi inflasi yang telah meningkat menjadi 7,7%.

Suku bunga yang lebih tinggi biasanya digunakan untuk mengurangi inflasi. Dengan begitu artinya perusahaan dan individu perlu menggunakan lebih banyak uang tunai untuk membayar pinjaman, daripada membelanjakannya untuk barang dan jasa.

(zlf/zlf)

Affected Trading Instrument

*Risk Disclaimer: The content above represents only the views of the author. It does not represent any views or positions of DCFX and does not mean that DCFX agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the DCFX, DCFX does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

Recommend

Analisa USDJPY Hari Ini: Lanjut Turun Efek Berita “Core PCE Price Index”

Andrew Fischer · 2d 3.6K Views

USDJPY Bearish Dampak USD Mengalami Kenaikan

Andrew Fischer · 22 Nov 116K Views

Ada Potensi USD/JPY Kembali Bergerak Bullish ke Sekitar Area 148.567

FXStreet · 22 Nov 3.6K Views

USD/JPY Turun ke Level Terendah Sejak Oktober, Tampak Berisiko di Dekat 148,00

FXStreet · 21 Nov 12.2K Views

USDJPY Bearish Efek Gagal Bayar Utang AS

Andrew Fischer · 20 Nov 131.9K Views

USD/JPY Naik Efek Ekonomi Jepang Berkontraksi Lebih Cepat

FXStreet · 16 Nov 15.8K Views

USDJPY Bullish Efek Ekonomi Jepang Berkontraksi Lebih Cepat

Paolo Liszman · 16 Nov 196.4K Views

USD/JPY: Tidak Ada Alasan untuk Pemulihan Yen yang Istimewa – Commerzbank

FXStreet · 15 Nov 14.3K Views

GBPUSD Bullish Dampak Rilis Berita Inflasi AS

Andrew Fischer · 15 Nov 158.7K Views

USD/JPY Mengoreksi Penurunan Baru-baru Ini, Melayang di Atas 150,50

FXStreet · 15 Nov 14.8K Views

USD/JPY Terus Naik ke Area 150,75-80, Level Tertinggi Harian Baru setelah PDB Jepang Melemah

FXStreet · 15 Nov 3K Views

AUDUSD Bearish Efek Dolar Australia yang Masih Dibawah Tekanan

Paolo Liszman · 14 Nov 188K Views

Analisis Harga USD/JPY: Bergerak Dalam Lintasan ke Atas Menuju Level 152,00

FXStreet · 13 Nov 18.6K Views

Analisis Harga USD/JPY: Pertahankan Kenaikan Moderat di Sekitar Pertengahan 150,00-an, Menanti Powell The Fed

FXStreet · 08 Nov 19.4K Views

USDJPY Sideways Efek Yen yang Berada di Bawah Tekanan

Paolo Liszman · 08 Nov 217.7K Views