
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan euro tercatat hampir setara. Kondisi ini terjadi ketika dolar AS terus menguat dan euro justru melemah.
Rabu (13/7) pukul 21.24 WIB, pairing EUR/USD melemah di US$ 1,0029 per euro yang merupakan level terendah sejak Desember 2002 atau hampir 20 tahun. Kurs euro melemah 11,79% sejak awal tahun.
EUR/IDR berada di Rp 15.043 per dolar pada Rabu (13/7). Kurs rupiah menguat 6,77% sejak awal tahun terhadap euro dari Rp 16.136 per euro pada akhir 2021.
Sedangkan USD/IDR berada di Rp 14.992 kemarin. Rupiah melemah 5,11% sejak awal tahun dari Rp 14.263 per dolar AS di akhir 2021.
Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, fundamental rupiah ditopang oleh kondisi ekonomi dan surplus perdagangan yang lebih baik ketimbang euro.
"Mata uang euro sudah murah, tapi akan lebih murah. Euro akan terus melemah di bawah paritas 1,000, rata-rata ke level 0,9000 hingga akhir tahun," kata Lukman kepada Kontan.co.id, Rabu (13/7).
Sementara mata uang dolar AS masih akan terus menguat mengingat masih ada empat kali potensi kenaikan suku bunga The Fed hingga paling tidak 3,5% di akhir tahun. Sedangkan ECB baru akan mulai menaikkan suku bunga bulan ini.
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan dalam waktu dekat ini, euro kemungkinan masih melemah, dan ada kemungkinan di bawah dolar.
"Euro di akhir tahun masih akan sangat berat untuk ke level Rp 18.000-Rp 19.000 kembali dan kemungkinan masih setara akan setara dolar dan lebih tinggi sedikit," kata Sutopo. Dia menyebut dolar AS masih akan perkasa, karena masih ada ruang dan kemungkinan akan menaikkan suku bunga kembali.
"Untuk jangka pendek dan menengah mata uang EUR, GBP, dan AUD masih akan melemah oleh kekuatiran resesi dan inflasi tinggi," ucap Lukman. Dia menambahkan, mata uang safe haven seperti dolar AS masih menjadi tujuan utama investor.
Mata uang safe haven CHF bisa menjadi alternatif yang balance antara EUR dan USD. Sedangkan JPY yang juga sebagai safe haven masih belum pulih dari kemerosotan yang disebabkan oleh divergensi kebijakan Bank of Japan (BoJ) dengan The Fed.
"Sedangkan untuk jangka panjang, awal tahun depan, ketika diperkirakan tekanan inflasi dan resesi mereda, mata uang berisiko akan rebound sangat cepat dan saat yang bagus untuk beli EUR dan GBP yang telah terdepresiasi besar," tutur Lukman.
Lukman memproyeksikan untuk rupiah terhadap dolar dalam waktu dekat akan berada di kisaran Rp 15.300 dan akhir tahun di sekitar Rp 16.000. Sementara rupiah terhadap Euro akan berada di level Rp 14.700 dan akhir tahun di level Rp 14.100.
Sutopo memproyeksikan untuk rupiah terhadap dolar dalam waktu dekat akan berada di kisaran Rp 14.950-Rp 15.050 dan akhir tahun di sekitar Rp 15.000-Rp 15.150. Sementara Rupiah terhadap Euro akan berada di level Rp 14.500-Rp 14.900 dan akhir tahun di level Rp 15.500.
Dicetak ulang dari Kontan, semua hak cipta dilindungi oleh penulis aslinya.