Platform pesan dengan kecerdasan buatan (AI) ChatGPT tak hanya dapat digunakan di perangkat desktop atau laptop, tetapi juga di HP.
ChatGPT yang dikembangkan perusahaan kecerdasan buatan OpenAI menjadi platform yang sangat populer beberapa waktu ke belakang. Popularitasnya bahkan membuat platform ini mendapat dukungan penuh raksasa teknologi Microsoft.
Microsoft baru-baru ini menyuntikkan dana sebesar US$10 miliar atau sekitar Rp150 triliun untuk OpenAI. Selain itu, Microsoft juga menambatkan ChatGPT ke peramban Bing untuk menghadirkan pengalaman mencari informasi yang lebih baik.
ChatGPT sendiri kini mendapatkan peningkatan permintaan yang cukup tinggi, sehingga terkadang situs mereka mengalami high traffic. ChatGPT menghadirkan layanan berbayar baru untuk pengguna dengan tarif US$20 atau Rp300 ribu.
Dengan layanan baru bernama ChatGPT Plus tersebut, pengguna tetap dapat mengakses laman ChatGPT meski situs sedang high traffic.
Meski demikian, pengguna yang tidak berlangganan tetap bisa menggunakan layanan ini ketika trafik situs tidak terlalu tinggi. Tak hanya di perangkat desktop, ChatGPT juga bisa diakses melalui HP pengguna.
Berikut cara menggunakan ChatGPT di HP:
1. Buka peramban di ponsel
2. Ketik chat.openai.com
3. Login menggunakan email Anda
4. Masukkan pertanyaan atau perintah seperti biasa
Batasan dan Pencegahan Penyalahgunaan ChatGPT
OpenAI mengakui ada beberapa batasan yang dimiliki oleh ChatGPT. Pada halaman awal setelah melakukan login, laman ChatGPT akan menampilkan sejumlah batasan yang dimiliki, salah satunya yaitu ChatGPT mungkin dapat menghasilkan informasi yang tidak tepat.
Selain itu, ChatGPT juga mungkin menghasilkan instruksi atau konten yang berbahaya. Kemudian, ChatGPT juga terbatas pada pengetahuan dan kejadian yang terjadi hingga 2021.
Di sisi lain, OpenAI membuat sebuah platform yang dapat mendeteksi teks buatan platform kecerdasan buatan (AI) ChatGPT bernama 'The Classifier'.
Perusahaan menyebut Classifier akan membantu memberantas pengguna teks AI yang kerap mengklaim sebagai hasil karya mereka. Sayangnya, platform ini masih belum matang, sehingga perlu adanya bantuan metode lain.
"Classifier bertujuan untuk membantu mengurangi klaim palsu bahwa teks buatan AI ditulis oleh manusia," kata juru bicara OpenAI, dikutip dari TechCrunch.