
ILUSTRASI. Menyikapi efek sentimen kenaikan tinggi inflasi Amerika Serikat ke pasar keuangan. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.
Reporter: Hikma Dirgantara, Yuliana Hema | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan agresif bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve belum mampu mengendalikan inflasi. Secara mengejutkan, inflasi AS periode Juni melesat di atas proyeksi pasar, mencapai 9,1%.
Ini menimbulkan ekspektasi The Fed bakal mengerek suku bunga lebih agresif. Otomatis, ini membuat kekhawatiran terjadinya stagflasi global menguat, dan berdampak pada pasar keuangan dunia, termasuk Indonesia. Stagflasi adalah kondisi saat inflasi naik, tapi pertumbuhan ekonomi tertahan.