Harga emas kembali tertekan dan mendekati level psikologis $1700 seiring berlanjutnya reli pada mata uang Dolar AS dan meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih agresif oleh The Fed.
Data terbaru menunjukkan bahwa tingkat inflasi AS melonjak menjadi 9,1% (YoY), yang merupakan level tertinggi sejak tahun 1981 dan menekan Federal Reserve agar mengambil tindakan yang lebih tegas.
Penurunan harga emas juga terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran resesi, lantaran para pelaku pasar lebih memilih untuk melakukan aksi beli pada mata uang safe haven seperti Dolar AS sebagai sarana lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi.
Harga emas gagal rebound, dan kembali diperdagangkan di bawah indikator Supertrend. Di tengah kuatnya aksi jual yang terjadi, penurunan harga emas diperkirakan masih akan berlanjut hingga level 1697.00, terlebih jika harga emas terus bertahan di bawah area Resistance 1713.08-1721.00.