- USD/JPY sedang mengalami struktur pembelian inisiatif yang akan memperpanjang kenaikannya lebih lanjut.
- Harga bahan bakar yang solid dan angka-angka IHK memperkuat peluang Penjualan Ritel AS yang lebih tinggi.
- BoJ perlu meningkatkan indeks harga upah untuk menjaga tingkat inflasi di atas 2%.
Pasangan USD/JPY menampilkan pergerakan bolak-balik dalam kisaran sempit 138,77-139,12 di awal sesi Eropa. Aset ini telah berubah sideway setelah pergerakan naik vertikal dan lebih banyak kenaikan terlihat mungkin terjadi karena Indeks Dolar AS (DXY) mencoba rebound setelah pergerakan korektif. DXY diperkirakan akan bergerak lebih tinggi dengan kuat setelah melampaui resistensi level bulat 109,00.
Investor menyalurkan likuiditas ke Greenback karena ekspektasi untuk Penjualan Ritel AS yang lebih tinggi, yang akan dirilis di sesi New York. Sesuai dengan perkiraan pasar, investor harus bersiap untuk pembacaan yang lebih tinggi di 0,8% dari rilis sebelumnya -0,3%.
Komunitas investasi mengakui dengan harga bahan bakar yang optimis pada bulan Juni dan tagihan energi yang lebih tinggi akan mendorong Penjualan Ritel dengan cara yang sama. Selain itu, laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Indeks Harga Produsen (IHP) yang membaik menambah filter sisi atas.
Namun, data Penjualan Ritel yang optimis dapat menguntungkan bagi DXY tetapi tidak bagi perekonomian karena data tidak didorong lebih tinggi dari segi kuantitas. Angka penjualan yang suram untuk barang tahan lama juga dapat memberikan tekanan pada perkiraan permintaan.
Di sisi Tokyo, pembeli Yen akan tetap melemah karena kelanjutan kebijakan moneter ultra-longgar oleh Bank of Japan (BoJ) akan memperlebar divergensi kebijakan Federal Reserve (Fed)-BoJ. BoJ sangat dituntut untuk mempertahankan tingkat inflasi di atas 2% dan untuk mengatasi hal yang sama, BoJ perlu mendayung tingkat harga upah secara berarti.