Seperti dilansir Associated Press, Senin (20/3/2023), salah satu yang memberikan pernyataan bernada membela Trump adalah Mike Pence, politisi senior Partai Republik yang juga mantan Wakil Presiden (Wapres) AS pada era pemerintahan Trump.
"Gagasan untuk mendakwa seorang mantan Presiden Amerika Serikat sangat meresahkan bagi saya, juga bagi puluhan juta rakyat Amerika," ucap Pence, yang berpotensi menjadi rival Trump dalam pemilu tahun depan.
Tanggapan itu disampaikan Pence saat mengunjungi Iowa yang merupakan salah satu negara bagian AS yang akan menggelar pemilu dini.
Vivek Ramaswamy, seorang investor teknologi yang maju capres untuk Partai Republik dalam pemilu tahun depan, juga memberikan tanggapan yang terkesan membela Trump.
Ditegaskan Ramaswamy saat berkampanye di South Carolina bahwa dirinya tidak ingin tinggal di sebuah negara di mana 'partai yang berkuasa bisa menggunakan kekuatan polisi untuk menangkap oposisi politiknya'.
Trump, pada Sabtu (18/3), menyampaikan klaim via media sosial bahwa dirinya mungkin ditangkap pekan depan karena jaksa New York Alvin Bragg mempertimbangkan untuk menjeratkan dakwaan terkait penyelidikan kasus uang tutup mulut kepada wanita-wanita yang diduga berhubungan seks dengan Trump.