Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman berakhir lebih rendah pada perdagangan Jumat waktu setempat (17/3/2023), berbalik melemah dari keuntungan sehari sebelumnya, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt merosot 1,33 persen atau 198,90 poin menjadi menetap di 14.768,20 poin.

Indeks DAX 40 terangkat 1,57 persen atau 231,84 poin menjadi 14.967,10 poin pada Kamis (16/3/2023), setelah anjlok 3,27 persen atau 497,57 poin menjadi 14.735,26 poin pada Rabu (15/3/2023), dan bertambah 1,83 persen atau 273,36 poin menjadi 15.232,83 poin pada Selasa (14/3/2023).

Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, hanya enam saham yang berhasil mencatat keuntungan, sementara 34 saham lainnya mengalami kerugian.

Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.

Siemens Energy AG, sebuah perusahaan energi terbarukan yang menawarkan pembangkit listrik dan transmisi, konsultasi teknis dan operasi mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya tergelincir 4,33 persen.

Disusul oleh saham perusahaan jasa keuangan dan bank komersial Jerman Commerzbank AG yang anjlok 3,47 persen; serta perusahaan asuransi dan jasa keuangan multinasional Jerman Muenchener Rueckversicherungs-Gesellschaft AG (MunichRe) kehilangan 3,04 persen.

Di sisi lain, dikutip dari Xinhua, Infineon Technologies AG, sebuah perusahaan manufaktur semikonduktor multinasional Jerman terkerek 1,67 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Diikuti oleh saham perusahaan Jerman yang memproduksi berbagai bahan baku berbasis poliuretan dan polikarbonat Covestro AG meningkat 1,43 persen; serta perusahaan induk industri teknologi dan perangkat medis Jerman Siemens Healthineers AG menguat 1,19 persen.