- USD/JPY mengalami beberapa aksi jual untuk hari kedua berturut-turut di tengah pelemahan moderat USD.
- Divergensi kebijakan The Fed-BoJ, nada risiko positif akan melemahkan JPY dan membatasi penurunan USD/JPY.
- Investor mungkin juga menahan diri dari menempatkan taruhan agresif menjelang BoJ pada hari Kamis.
Pasangan USD/JPY beringsut lebih rendah untuk hari kedua berturut-turut pada hari Senin dan mundur lebih jauh dari tertinggi 24 tahun, di sekitar area 139,35-139,40 yang diraih minggu lalu. Penurunan intraday yang stabil berlanjut sepanjang awal sesi Eropa dan menyeret harga spot di bawah angka bulat 138,00.
Sejumlah anggota FOMC yang berpengaruh meredam ekspektasi kenaikan suku bunga 100 bp yang sangat besar pada pertemuan kebijakan mendatang pada 26-27 Juli. Faktanya, Gubernur Fed Christopher Waller dan Presiden Fed St. Louis Jim Bullard – anggota The Fed paling hawkish – mengatakan Kamis lalu bahwa mereka tidak mendukung kenaikan suku bunga yang lebih besar. Selain itu, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic memperingatkan pada hari Jumat bahwa bertindak terlalu dramatis dapat merusak aspek positif dalam ekonomi dan menambah ketidakpastian. Hal itu, pada gilirannya, mendorong beberapa aksi profit-taking dolar AS di dekat tertinggi dua dekade, yang dilanjutkan hingga paruh pertama perdagangan pada hari Senin dan memberikan beberapa tekanan ke bawah pada pasangan USD/JPY.
Namun demikian, divergensi besar dalam sikap kebijakan moneter yang diadopsi oleh bank sentral AS dan Bank of Japan seharusnya bertindak sebagai pendorong untuk harga spot. Terlepas dari itu, nada yang umumnya positif di sekitar pasar ekuitas lebih jauh dapat melemahkan safe-haven yen Jepang dan membantu USD/JPY membatasi penurunan yang lebih dalam, setidaknya untuk saat ini. Investor mungkin juga menahan diri dari menempatkan taruhan agresif menjelang pembaruan kebijakan moneter BoJ minggu ini. Namun demikian, latar belakang fundamental masih tampak condong mendukung pedagang bullish dan mendukung prospek munculnya beberapa aksi beli-saat-turun di level-level yang lebih rendah. Keadaan di atas membenarkan beberapa kehati-hatian sebelum memposisikan diri untuk penurunan lebih lanjut.
Oleh karena itu, akan lebih bijaksana menunggu tindak lanjut aksi jual yang kuat sebelum mengkonfirmasi bahwa pasangan mata uang ini telah mencapai puncak jangka pendek. Dengan tidak adanya rilis data ekonomi AS penggerak pasar utama pada hari Senin, imbal hasil obligasi AS akan memengaruhi dinamika harga USD dan memberikan beberapa dorongan untuk pasangan USD/JPY. Terlepas dari itu, pedagang akan mengambil isyarat dari sentimen risiko pasar yang lebih luas untuk meraih peluang jangka pendek.
