Rupiah Berakhir Melemah Rp15.163, Mayoritas Mata Uang Asia Rontok

Bisnis · 27 Mar 2023 190.1K Dilihat


Bisnis.com
, JAKARTA – Nilai tukar rupiah ditutup melemah ke posisi Rp15.163 bersama mayoritas mata uang Asia, Senin (27/3/2023), sementara itu indeks dolar AS juga terpantau melemah 0,02 persen ke posisi 102.735. 

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dututup melemah 0,07 persen atau 10 poin ke posisi Rp15.163 di hadapan dolar AS. Mayoritas mata uang Asia juga ditutup lesu. 

Yen Jepang melemah 0,25 persen, Dolar Hong Kong melemah 0,001 persen, Dolar Singapura melemah 0,12 persen, Dolar Taiwan melemah 0,16 persen, dan Won Korea melemah 0,62 persen. Kemudian Yuan China melemah 0,25 persen, Ringgit Malaysia melemah 0,02 persen dan Bath Thailand melemah 0,51 persen. 

Sementara itu, mata uang yang menguat hanya Peso Filipina sebesar 0,05 persen dan Rupee India sebesar 0,12 persen. 

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan momentum bulan Ramadan dan hari raya Idul Fitri diperkirakan akan mendorong pertumbuhan ekonomi, hal tersebut akan meningkatkan permintaan serta gelontoran uang beredar yang bisa menjadi tambahan bahan bakar bagi pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, pandemi Covid-19 yang kian longgar juga bakal mendorong kenaikan angka pemudik ke daerah. Hal ini pun turut memberi dampak positif pada pertumbuhan ekonomi karena akan ada perputaran uang dari para pemudik yang datang dari kota besar ke daerah.

“Dalam hal tersebut, perputaran uang di dalam negeri akan bertambah di kisaran Rp243 triliun pada lebaran tahun 2023 artinya diperhitungkan terjadi peningkatan dibandingkan perputaran uang pada lebaran tahun lalu yang tercatat sebanyak Rp221 triliun,” katanya dalam riset harian, Senin (27/3/2023). 

Walaupun pertumbuhan ekonomi global melambat, konsumsi rumah tangga relatif solid. Harapannya momentum tersebut tetap bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi karena konsumsi masih berkontribusi paling besar terhadap pertumbuhan ekonomi. 

Dengan lonjakan uang beredar cukup tinggi dan konsumsi rumah tangga relatif solid maka pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua 2023 diperkirakan mendekati 5 persen. Namun, momen Ramadan dan Lebaran berpotensi mengerek permintaan yang relatif tinggi sehingga dapat mendorong inflasi yang lebih tinggi pula. 

Ibrahim memproyeksikan pada perdagangan besok, Selasa (28/3/2023), mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang  Rp15.150 hingga Rp15.200 per dolar AS. 

Instrumen Perdagangan yang Terpengaruh

* Penafian Risiko: Konten di atas hanya mewakili pandangan penulis. Ini tidak mewakili pandangan atau posisi DCFX dan tidak berarti bahwa DCFX setuju dengan pernyataan atau deskripsinya, juga bukan merupakan saran investasi. Untuk semua tindakan yang diambil oleh pengunjung berdasarkan informasi yang diberikan oleh DCFX, DCFX tidak menanggung segala bentuk kewajiban kecuali jika secara tegas dijanjikan secara tertulis.

Menyarankan