CEO ANZ Nilai Gejolak Sektor Perbankan Bisa Picu Krisis Keuangan Global

inews · 27 Mar 2023 91 Dilihat
Bangkrutnya Silicon Valley Bank di Amerika Serikat (AS) menimbulkan kekhawatiran terjadi krisis keuangan. (Foto: Reuters)

JAKARTA, iNews.id — CEO Australia and New Zealand Banking Group (ANZ), Shayne Elliott, mengatakan gejolak sektor perbankan di Amerika Serikat (AS) dan Swiss,  berpotensi memicu krisis keuangan global.

Pihak berwenang dalam sektor keuangan di seluruh dunia sangat waspada terhadap dampak dari gejolak yang akhir-akhir ini terjadi pada perbankan setelah runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank (SBNY.O) di AS dan pengambilalihan darurat Credit Suisse oleh UBS di Swiss.

"Apakah ini memiliki potensi untuk menjadi krisis? Ya, itu berpotensi menjadi krisis keuangan," kata CEO ANZ, Shayne Elliott dilansir Reuters, Senin (27/3/2023). 

Elliott mengungkapkan, masih terlalu dini untuk mengasumsikan bahwa dunia akan kembali menghadapi krisis keuangan global seperti yang terjadi pada 2008 dan berhasil memicu resesi terburuk pada negara-negara maju sejak Great Recession pada tahun 1930. 

Elliott mengatakan, bank-bank Australia tidak menderita sebanyak yang ada di AS dan Inggris selama krisis 2008, sebagian berkat standar pinjaman yang lebih ketat dan pengeluaran rumah tangga yang lebih tangguh.

"Namun, masalah ini berbeda. Ini berkaitan dengan perang global terhadap inflasi dan bagaimana bank sentral menaikkan suku bunga dengan sangat cepat untuk memerangi itu. Kebijakan tersebut tentu saja akan memakan korban," ujar Elliott.

Menurut dia, regulator perbankan Australia telah bertindak cepat untuk mendukung sektor perbankan setelah belajar dari krisis sebelumnya. Pasalnya, mereka telah mengintensifkan pengawasan terhadap bank - bank lokal sesaat setelah runtuhnya SVB. 

"Kita tidak boleh merasa gejolak akan berhenti hanya pada SVB dan Credit Suisse. Gejolak ini belum berakhir dan hal seperti ini cenderung bergulir dalam jangka waktu yang lama,” ungkap Elliott.

Sementara Menteri Keuangan Australia, Jim Chalmers, mengatakan Australia berada dalam posisi yang baik untuk bertahan melawan volatilitas. Pasalnya, bank - bank lokal memiliki kondisi permodalan yang baik dan likuiditas yang kuat. Bank Sentral Australia Reserve Bank of Australia bahkan pekan lalu menyebut, “posisi bank-bank tersebut tidak diragukan lagi, mereka berada pada posisi kuat,” tutur Jim Chalmers.

Menyarankan