KIEV, iNews.id - Keselamatan di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia tidak dapat terjamin sampai pasukan Rusia meninggalkan fasilitas itu.
Hal itu disampaikan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kepada kepala badan pengawas nuklir PBB (IAEA), Rafael Grossi pada Senin (27/3/2023). Zelensky bertemu Grossi di pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Dnipro, timur laut pabrik Zaporizhzhia.
"Tanpa penarikan segera pasukan dan staf Rusia dari PLTN Zaporizhzhia dan daerah sekitarnya, inisiatif apa pun untuk memulihkan keselamatan dan keamanan nuklir pasti akan gagal," kata situs kepresidenan mengutip pernyataan Zelensky.
Zelensky menambahkan, staf di pabrik Zaporizhzhia berada di bawah tekanan konstan dari pasukan pendudukan Rusia. Pasukan Moskow menurutnya gagal menegakkan aturan keselamatan dan mengganggu proses teknologi.
Pasukan Rusia menduduki PLTN Zaporizhzhia pada minggu-minggu awal invasi Moskow ke Ukraina. Masing-masing pihak telah berulang kali saling tuduh menembaki fasilitas tersebut.
Sementara pada pidato video malamnya kepada warga Ukraina, Zelensky mengecam kehadiran Rusia selama setahun di pembangkit itu. Dia menyebut tindakan Rusia itu sebagai 'pemerasan radiasi' dan insiden terburuk yang terjadi dalam sejarah tenaga nuklir.