Harga emas kembali turun ke sekitar level $1710 per troy ons seiring kembali mencuatnya sentimen seputar pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif oleh Federal Reserve.
Sementara itu, meskipun harga emas sempat menguat hingga level $1724 sebelum akhirnya kembali turun ke sekitar level $1710, para analis menganggap hal ini sebagai tanda pelemahan yang meningkatkan risiko penurunan harga emas lebih lanjut.
Terlebih, Federal Reserve juga berada di jalur untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan bulan ini, sehingga berpotensi membuat harga emas terus tertekan.
Di sisi lain, melambatnya momentum perlambatan ekonomi di Cina, Eropa, dan AS gagal mendongkrak harga emas lantaran investor memilih untuk melakukan aksi beli pada mata uang Dolar AS sebagai aset safe haven.
Harga emas kembali berada di bawah tekanan aksi jual pasca gagal melanjutkan momentum positifnya pada perdagangan Senin (18 Juli) kemarin. Harga emas saat ini berada di bawah indikator Supertrend, yang mengindikasikan berada dalam tren bearish. Dalam jangka pendek, harga emas diperkirakan masih akan turun lebih lanjut ke sekitar level 1700.00, terutama jika harga emas terus bertahan di bawah area 1710.72-1716.00.