Analisa Teknikal Trading Forex Bagi Para Pemula

Inno Tyas Anggalana ยท 18 Apr 2023 136.3K Dilihat

Analisis teknikal adalah salah satu metode yang umum digunakan dalam perdagangan forex. Metode ini menggunakan grafik dan indikator teknis untuk mengidentifikasi tren dan pola harga yang dapat membantu trader membuat keputusan perdagangan yang tepat. Dalam artikel ini, kita akan membahas dasar-dasar analisis teknikal forex.

  • Grafik Forex

Grafik forex adalah salah satu alat terpenting dalam analisis teknikal. Grafik ini menunjukkan harga pasar dari waktu ke waktu dalam bentuk grafik. Trader dapat memilih antara line chart, bar chart, atau candlestick, tergantung pada preferensi dan kebutuhan mereka.

  • Pola Harga

Pola harga adalah pola yang terbentuk oleh harga pasar pada grafik. Pola ini dapat membantu trader mengidentifikasi tren dan pola yang dapat diandalkan dalam analisis teknikal. Ada beberapa pola harga yang umum, seperti pola segitiga, pola HnS (head and shoulder), pola double top dan bottom, serta pola lainnya.

  • Indikator Teknikal

Indikator teknis adalah alat analisis teknikal yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan kelemahan tren harga. Beberapa indikator teknis yang umum digunakan di pasar forex antara lain RSI (Relative Strength Index), MACD (Moving Average Convergence Divergence), dan Bollinger Bands.

  • Analisa Candlestick

Analisis candlestick melibatkan penggunaan pola candlestick pada grafik harga untuk mengidentifikasi pola harga yang dapat diandalkan. Ada beberapa pola candlestick yang umum digunakan, seperti bullish engulfing, bearish engulfing, doji, dan pola candlestick lainnya.

  • Trend Lines

Trend line adalah garis yang digambar di atas atau di bawah grafik harga untuk mengidentifikasi tren yang kuat. Garis ini dapat membantu trader mengidentifikasi tren dan pola yang dapat diandalkan dalam analisis teknikal.

Dalam analisis teknikal forex, trader harus memperhatikan faktor-faktor lain seperti berita ekonomi, suku bunga, politik, dan faktor lainnya yang dapat mempengaruhi harga pasar. Dengan menggunakan analisis teknikal dan faktor-faktor ini, trader dapat membuat keputusan perdagangan yang lebih tepat dan menguntungkan. Namun, analisis teknikal juga memiliki risiko yang harus diwaspadai, seperti kesalahan dalam identifikasi pola dan tren serta kegagalan dalam mengantisipasi pergerakan harga pasar.

Tulisan diatas mungkin agak sedikit membosankan karena sudah sering dimuat pada berbagai media edukasi lainnya. Seperti layaknya seorang pemula, biasanya akan selalu berburu mencari alat analisa teknikal yang paling bisa membuat profit tiap harinya. Tapi perlu ketahui segala bentuk analisa baik teknikal maupun fundamental memiliki sifat “probabilitas”. Tidak ada suatu yang pasti.

Dalam artikel kali ini kita akan memberikan informasi tentang analisa teknikal yang sangat mudah dan bisa diterapkan langsung pada akun trading anda. Apa itu? Perkenalkan nama saya adalah “Market Structure”. Jika kalian bisa menggambar saya dengan manual, maka saya bisa memberikan informasi tentang level support dan resistance berdasarkan pergerakan harga itu sendiri. Dan saya bisa diaplikasikan pada timeframe berapapun. Market structure ini bisa digunakan untuk kondisi market ranging ataupun trending.

Kemudian bagaimana cara menerapkan market structure ini pada chart anda? Yang perlu anda lakukan hanyalah menentukan harga high ke low atau low ke high dan seterusnya. Untuk lebih mudahnya silahkan menggunakan fasilitas charting dari pihak ketiga karena jika menggunakan MT4 atau MT5 akan memakan waktu yang lama.

Berikut contoh penerapan market structure di pair XAU/USD pada time frame H4. 

Seperti teman-teman liat pada gambar diatas level harga resistance sebelumnya terletak pada harga $2032.11 per troy ounce yang dibentuk pada tanggal 5 April 2023. Selang 8 hari kemudian harga tertinggi tersebut ditembus atau harga emas mencetak harga tertinggi baru yaitu pada harga $2048.79. Kemudian apa yang bisa kita lakukan ketika kebetulan melihat proses break high harga emas tersebut ke level tertingginya? Sangat sederhana sebenarnya, yang perlu anda lakukan adalah menunggu harga “retest” level resistance become support yaitu pada kisaran harga $2032 baru kemudian Anda bisa melakukan posisi long/buy dengan level stoploss dan take profit yang disesuikan dengan risk to reward ratio dari preferensi anda. Sistem strategi seperti ini biasa disebut dengan trade by brakeout.

Berikut contoh strategi entrynya :

Long/Buy: $2,034

Stoploss: $2,025

Take profit: $2,046

Risk To Reward Ratio: 1:1.4

Dan jika temen-temen perhatikan dengan bisa menggambar manual market structure, maka Anda juga bisa menentukan trendline dari sebuah pergerakan harga. Dari gambar diatas kita bisa melihat level support berdasarkan trendline tersebut terletak pada kisaran $2,004 per troy ounce. Tapi jika kita mengaca pada pada market structure maka level support terdekat adalah pada harga $2032.

Dikatakan harga emas memiliki peluang turun ke $2004 jika terjadi sebuah penutupan harga dibawah harga $2032. Jadi sebenarnya analisa forex itu menyenangkan bukan? Terutama jika kita sudah bisa memetakan pergerakan harga dan bisa menentukan scenario trading forex secara mandiri. Penerapan market structure seperti ini ada baiknya didukung dengan indikator momentum seperti stochastic oscillator.

Download segera aplikasi DCFX #TheSuperApp agar tidak ketinggalan informasi menarik lainnya seputar dunia trading atau investasi lainnya, dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!

Instrumen Perdagangan yang Terpengaruh

* Penafian Risiko: Konten di atas hanya mewakili pandangan penulis. Ini tidak mewakili pandangan atau posisi DCFX dan tidak berarti bahwa DCFX setuju dengan pernyataan atau deskripsinya, juga bukan merupakan saran investasi. Untuk semua tindakan yang diambil oleh pengunjung berdasarkan informasi yang diberikan oleh DCFX, DCFX tidak menanggung segala bentuk kewajiban kecuali jika secara tegas dijanjikan secara tertulis.

Menyarankan