Jreng! Bos Apple Terang-terangan Bidik RI, Mau Apa?

CNBC Indonesia · 23 Mei 2023 10.6K Dilihat


Jakarta, CNBC Indonesia
- Raksasa teknologi Amerika Serikat (AS), Apple, menyebut saat ini sedang fokus melihat peluang di Indonesia. Hal ini disampaikan langsung oleh CEO Apple, Tim Cook.

Dalam pernyataannya, Cook mengaku pasar seperti Indonesia dan negara lainnya, yakni Vietnam dan India, menjadi lebih penting bagi Apple karena pertumbuhannya. Menurutnya, ini dapat menggantikan pasar China yang melambat.

"Apple mencapai rekor sepanjang masa di Meksiko, india, Filipina, Arab Saudi, Turki, dan UEA, serta sejumlah rekor kuartal Maret, termasuk di Brasil, Malaysia, dan India," katanya kepada para analis, dikutip dari CNN International, Selasa (23/5/2023).

Direktur pelaksana Wedbush Securities, Daniel Ives, mengatakan bahwa hal ini memang diperlukan untuk perusahaan semacam Apple. Menurutnya, perlambatan di pasar negara maju membuat raksasa asal Cupertino itu akhirnya mencari celah di pasar negara berkembang.

"Selama beberapa tahun mendatang, india, Malaysia, dan India akan menjadi bagian yang lebih besar untuk Apple, mengingat upayanya di negara-negara ini," tuturnya.

Boston Consulting Group (BCG) menyatakan bahwa basis konsumen di kawasan ini juga menjanjikan, di mana jumlah rumah tangga berpenghasilan menengah dan kaya di ekonomi seperti Vietnam, Indonesia, dan Filipina diproyeksikan tumbuh sekitar 5% per tahun hingga 2030. Lembaga itu mengatakan kelompok konsumen ini adalah pasar besar berikutnya.

Meski begitu, ada beberapa hal yang harus dipenuhi Apple untuk dapat berhasil di negara berkembang. Pertama yakni keberadaan Apple Store, di mana yang di Asia Tenggara saja hanya berada di beberapa titik seperti Singapura dan Thailand.

"Bahkan Indonesia, negara kepulauan luas yang merupakan pasar ponsel pintar terbesar keenam di dunia, belum memiliki toko Apple fisik," ujar Chiew Le Xuan, analis riset yang mengamati pasar smartphone di Asia Tenggara untuk Canalys.

Selain itu, khusus di Indonesia, setidaknya 35% komponen barang elektronik yang dijual harus memiliki kandungan buatan lokal. Hal ini juga sempat mencegah Apple mendirikan toko di India selama bertahun-tahun hingga peraturan dilonggarkan pada 2019.

Instrumen Perdagangan yang Terpengaruh

* Penafian Risiko: Konten di atas hanya mewakili pandangan penulis. Ini tidak mewakili pandangan atau posisi DCFX dan tidak berarti bahwa DCFX setuju dengan pernyataan atau deskripsinya, juga bukan merupakan saran investasi. Untuk semua tindakan yang diambil oleh pengunjung berdasarkan informasi yang diberikan oleh DCFX, DCFX tidak menanggung segala bentuk kewajiban kecuali jika secara tegas dijanjikan secara tertulis.

Menyarankan