Rupiah telah menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di antara mata uang Asia tahun ini. Rupiah naik 4,6% vs USD secara year-to-date. Para ekonom di Commerzbank memprediksi pasangan USD/INR akan berada di sekitar kisaran 14.600-15.000 dalam waktu dekat.
BI akan Menghindari Penguatan Mata Uang yang Berlebihan
"Penurunan harga-harga komoditas tidak merusak prospek Rupiah. Sebaliknya, perbaikan neraca transaksi berjalan telah menjadi faktor pendukung utama. Neraca transaksi berjalan telah mengalami surplus sejak paruh kedua 2021, dan naik menjadi 1,2% dari PDB pada Triwulan-I 2021. Neraca transaksi berjalan akan tetap berada di wilayah surplus selama sisa tahun ini, sebagian dibantu oleh impor yang lebih rendah."
"Kami menduga Bank Indonesia juga akan menghindari penguatan yang berlebihan pada mata uang. Kami melihat konsolidasi dalam USD/IDR antara kisaran 14.600-15.000 dalam waktu dekat."