London (ANTARA) - Bursa saham Inggris berakhir lebih tinggi pada perdagangan Selasa waktu setempat (6/6/2023), berbalik menguat dari kerugian sehari sebelumnya, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terdongkrak 0,37 persen atau 28,11 poin menjadi 7.628,10 poin.

Indeks FTSE 100 terkikis 0,10 persen atau 7,29 poin menjadi 7.599,99 poin pada Senin (5/6/2023), setelah terangkat 1,56 persen atau 117,01 poin menjadi 7.607,28 poin pada Jumat (2/6/2023), dan bertambah 0,59 persen atau 44,13 poin menjadi 7.490,27 poin pada Kamis (1/6/2023).

Saham Ocado Group PLC, sebuah perusahaan perangkat lunak yang menawarkan platform robotika yang menyediakan solusi end-to-end untuk perdagangan daring bahan pokok, melambung 4,37 persen dan menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.

Diikuti oleh saham perusahaan investasi yang menawarkan rangkaian lengkap ekuitas pasar maju dan berkembang serta pendapatan tetap Abrdn PLC melonjak 4,05 persen; serta perusahaan manufaktur Inggris yang berspesialisasi dalam membeli, berinvestasi, dan mendivestasi perusahaan teknik Melrose Industries PLC terangkat 2,71 persen.

Sementara itu, saham Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia, membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Disusul oleh saham perusahaan yang menyediakan layanan perjudian secara daring Flutter Entertainment PLC merosot 1,58 persen; serta saham perusahaan telekomunikasi multinasional Inggris yang mengoperasikan layanan di Asia, Afrika, Eropa, dan Oseania, Vodafone Group PLC kehilangan 1,28 persen.