
- Pound Sterling gagal menemukan arah karena investor menunggu data IMP S&P Global Inggris.
- Perekonomian Inggris masih rentan akibat kenaikan suku bunga hipotek.
- Para pengambil kebijakan BoE memperingatkan tentang meningkatnya risiko gagal bayar perusahaan karena biaya pinjaman yang lebih tinggi.
Pound Sterling (GBP) kesulitan menemukan arah pada hari Rabu karena investor menunggu data IMP S&P Global pendahuluan untuk bulan Agustus. Pasangan GBP/USD diperdagangkan dengan lesu, tetapi aksi volatil diprakirakan terjadi menyusul rilis data IMP, yang akan menunjukkan dampak dari suku bunga yang lebih tinggi oleh Bank of England (BoE) pada aktivitas ekonomi Inggris.
Para pengambil kebijakan BoE memperingatkan tentang meningkatnya risiko gagal bayar perusahaan karena lemahnya rasio cakupan pembayaran utang. Perusahaan-perusahaan kecil dan menengah di Inggris kesulitan untuk memenuhi kewajiban bunganya di tengah meningkatnya biaya pinjaman dan prospek perekonomian yang suram. Sementara itu, penurunan dalam kenaikan gaji pada kuartal yang berakhir pada bulan Juli setelah enam kuartal berturut-turut memberikan kenyamanan bagi para pengambil kebijakan BoE.
Intisari Penggerak Pasar Harian: Pound Sterling Konsolidasi Menjelang Data IMP
- Pound Sterling menunjukkan kenaikan bertahap setelah merasakan support di dekat 1,2720 menjelang data IMP S&P Global pendahuluan untuk bulan Agustus.
- Menurut estimasi, IMP Manufaktur turun ke 45,0 dibandingkan 45,3 di Juni. Angka di bawah 50,0 dianggap sebagai kontraksi aktivitas ekonomi. Selain itu, IMP Jasa diprakirakan akan tetap lebih rendah di 50,8 dibandingkan angka sebelumnya 51,3.
- Kegiatan ekonomi Inggris telah menghadapi dampak dari siklus pengetatan suku bunga yang agresif oleh Bank of England.
- Laporan British Confederation of British Industry (CBI) menunjukkan neraca bersih output selama tiga bulan hingga Agustus turun ke -19 dari +3 di Juli. Ini merupakan angka terendah sejak September 2020. Neraca bersih menunjukkan perbedaan antara bagian pabrik yang melaporkan kenaikan output dengan yang memproyeksikan penurunan.
- BoE memperingatkan risiko kenaikan yang signifikan pada gagal bayar (default) perusahaan di tengah kenaikan suku bunga. Sebuah survei dari BoE menunjukkan bahwa pangsa perusahaan Inggris non-keuangan yang mengalami rasio cakupan layanan utang yang lemah akan naik menjadi 50% pada akhir tahun dari angka tahun lalu 45%.
- Meningkatnya risiko gagal bayar perusahaan akan meningkatkan biaya tunggakan bagi bank-bank komersial Inggris, yang akan menurunkan kualitas aset mereka.
- Kamar Dagang Inggris mengatakan soal meningkatnya risiko gagal bayar perusahaan bahwa biaya pinjaman yang lebih tinggi memberikan tekanan yang signifikan pada banyak bisnis kecil, yang setelah tiga tahun guncangan ekonomi, tidak mampu menyerap kenaikan tersebut.
- Mayoritas perusahaan yang mengalami peningkatan tekanan pembayaran utang perusahaan akan meningkatkan risiko resesi dalam perekonomian Inggris.
- Penghargaan gaji yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan di Inggris mengalami penurunan untuk pertama kalinya dalam tujuh kuartal terakhir. XpertHR melaporkan rata-rata kesepakatan gaji pokok selama tiga bulan hingga Juli turun ke 5,7% dari rekor 6%.
- Penurunan penghargaan gaji akan mengurangi beberapa tekanan dari para pembuat kebijakan BoE, yang percaya bahwa pertumbuhan upah yang kuat telah membuat inflasi tetap persisten.
- Diskusi mengenai perombakan kabinet Inggris masih hangat akhir pekan ini. Reuters melaporkan bahwa PM Sunak sekarang sedang mempertimbangkan untuk fokus pada penggantian para menteri yang telah mengatakan ingin mundur, seperti mantan Menteri Pertahanan Ben Wallace.
- Sentimen pasar sangat tenang karena investor menunggu Simposium Jackson Hole untuk mengetahui tindakan lebih lanjut.
- Indeks Dolar AS (DXY) mengumpulkan kekuatan untuk naik di atas resistance terdekat di 103,70. Ketahanan belanja konsumen dan pasar tenaga kerja yang ketat dapat membuat sisa inflasi berlebih menjadi sangat sulit diatasi.
- Presiden Federal Reserve (Fed) Richmond Thomas Barkin mengatakan pada hari Selasa bahwa jika inflasi tetap tinggi dan permintaan tidak memberikan sinyal, kemungkinan akan turun. Kondisi tersebut memerlukan kebijakan moneter yang lebih ketat. Barkin memprakirakan situasi resesi akan ''tidak terlalu parah''.
- Pidato Ketua The Fed Jerome Powell di Jackson Hole diprakirakan bersifat hawkish. The Fed diprakirakan akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama. Prospek kenaikan suku bunga akan lebih bergantung pada data.
Analisis Teknis: Pound Sterling Diperdagangkan Sideways di Atas 1,2700
Pound Sterling terus diperdagangkan tanpa arah untuk sesi kedelapan berturut-turut. Cable konsolidasi di kisaran 1,2700-1,2800 dan kesulitan menemukan arah di tengah tidak adanya pemicu potensial. Exponential Moving Averages (EMA) 20- dan 50-hari telah berubah datar, menggambarkan tren sideways.