Bengaluru (ANTARA) - Bank Sentral Jepang (BoJ) akan mempertahankan kebijakan moneter yang longgar dan program bantuan energi pemerintah yang akan menekan inflasi, Gubernur Bank Sentral Haruhiko Kuroda mengatakan pada konferensi pers di acara pertemuan pemimpin keuangan G20 pada Kamis (23/2/2023).

Gubernur mengharapkan inflasi berada di bawah 2,0 persen untuk tahun fiskal 2023 dan tahun fiskal 2024, menambahkan bahwa Jepang tidak lagi berada dalam lingkungan deflasi.

Mengingat harga-harga impor telah turun, bantuan energi pemerintah Jepang akan membantu menekan inflasi, kata Kuroda, dikutip dari Reuters.

India menjadi tuan rumah acara G20 besar pertama di bawah kepresidenannya selama setahun di tempat peristirahatan musim panas Nandi Hills dekat pusat teknologi Bengaluru.

Kuroda menambahkan bahwa negara-negara Kelompok 7 (G7) percaya bahwa ekonomi global tetap lebih baik dari yang diharapkan.

G7 telah meningkatkan dukungan ekonomi mereka ke Ukraina menjadi 39 miliar dolar AS untuk tahun ini dan mendesak mengamankan program Dana Moneter Internasional (IMF) untuk negara itu pada akhir Maret, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh presiden blok tersebut saat ini, Jepang.