Amerika Serikat mencatatkan inflasi sebesar 3,7% (yoy) pada Agustus 2023, atau lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya 3,2%(yoy). Sementara untuk inflasi inti berhasil melandai ke 4,3% (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 4,7%(yoy).
Head of Fixed Income PT Sucorinvest Asset Management, Dimas Yusuf memandang kembali naiknya inflasi AS tidak lepas dari imbas lonjakan harga energi, namun secara agregat demand yang sudah tidak mempunyai ruang untuk terus naik dan menekan inflasi.
Sementara Chief Economist Bank Syariah Indonesia, Banjaran Surya Indrastomo memandang saat ini intervensi The Fed untuk menekan inflasi mulai terbatas hanya dari sisi demand. Selain itu terus turunnya inflasi inti diharapkan mampu menekan berlanjutnya kenaikan suku bunga The Fed.
Dicetak ulang dari CNBC Indonesia, semua hak cipta dilindungi oleh penulis aslinya.
Inflasi AS Melonjak Lagi, Suku Bunga Acuan The Fed Ikut Naik?
CNBC Indonesia · 14 Sep 2023 23.8K Dilihat
Instrumen Perdagangan yang Terpengaruh
* Penafian Risiko: Konten di atas hanya mewakili pandangan penulis. Ini tidak mewakili pandangan atau posisi DCFX dan tidak berarti bahwa DCFX setuju dengan pernyataan atau deskripsinya, juga bukan merupakan saran investasi. Untuk semua tindakan yang diambil oleh pengunjung berdasarkan informasi yang diberikan oleh DCFX, DCFX tidak menanggung segala bentuk kewajiban kecuali jika secara tegas dijanjikan secara tertulis.
Menyarankan
Memuat...