Nilai Microsoft Tembus $3 T, Tempati Posisi Kedua Setelah Apple

Ocky Satria ยท 26 Jan 21.1K Dilihat
Sumber: The Brand Hopper

Microsoft, perusahaan teknologi raksasa, mengumumkan pencapaian prestasi gemilang pada hari Rabu dengan mencapai nilai pasar saham melebihi $3 triliun (Rp47.482,05 triliun), menjaga posisinya sebagai perusahaan paling berharga kedua di dunia setelah Apple. Saham kedua perusahaan ini telah bersaing ketat untuk memperebutkan posisi teratas sebagai saham dengan kapitalisasi pasar tertinggi di Wall Street sejak awal tahun ini.

Persaingan Microsoft dan Apple

Pencapaian ini terjadi setelah Apple kehilangan mahkotanya sebagai perusahaan paling berharga kepada Microsoft pada awal Januari. Dengan nilai pasar saham yang mengesankan, keduanya terus bersaing untuk mendominasi pasar global.

Microsoft, selain menjadi pemimpin dalam industri perangkat lunak, juga mencatat prestasi melalui investasinya dalam OpenAI, pembuat ChatGPT. Dalam perlombaan mengembangkan kecerdasan buatan generatif, Microsoft dianggap sebagai pelopor bersama dengan perusahaan teknologi kelas berat lainnya seperti Google Alphabet, Amazon, Oracle, dan Meta Platforms, pemilik Facebook.

Dengan dukungan teknologi OpenAI, Microsoft merilis versi terbaru dari produk perangkat lunak produktivitas andalannya dan mesin pencari Bing. Langkah ini diambil untuk bersaing lebih baik dengan dominasi Google di bidang pencarian.

Pemutusan Hubungan Kerja di Divisi Gaming

Meskipun menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, Microsoft juga membuat keputusan sulit dengan memutuskan hubungan kerja dengan 1.900 pekerja di divisi gaming mereka setelah mengakuisisi Activision Blizzard seharga $69 miliar. Langkah ini dijelaskan sebagai strategi untuk menjaga keseimbangan anggaran dan terus tumbuh.

Phil Spencer, bos Xbox, membenarkan keputusan tersebut sebagai bagian dari strategi pertumbuhan mereka. Keputusan serupa telah diambil oleh Microsoft tahun lalu, memutuskan hubungan kerja dengan 10.000 pekerja di berbagai departemen, yang berujung pada peningkatan profit.

Meskipun keputusan ini sulit, kesehatan finansial Microsoft tetap kuat, dengan laporan peningkatan pendapatan sebesar 13 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ini menjadi contoh konkret bahwa pertumbuhan dan keputusan sulit seputar tenaga kerja dapat bersanding.

 

Tantangan Apple di Tengah Melambatnya Permintaan iPhone

Sementara itu, Apple menghadapi tantangan dengan melambatnya permintaan iPhone, terutama di pasar Tiongkok. Perusahaan ini mencoba mengatasi situasi ini dengan menawarkan diskon langka untuk meningkatkan penjualan di tengah persaingan sengit dari pesaing dalam negeri seperti Huawei Technologies.

Analisis Saham dan Tren Pasar

Analisis pasar mencatat bahwa optimisme terhadap kecerdasan buatan (AI) menjadi katalisator untuk pertumbuhan saham Microsoft. Sementara itu, Apple dihadapkan dengan kekhawatiran tentang pertumbuhan dan penetrasi penjualan iPhone, yang berdampak pada pandangan analis terhadap perusahaan.

Dengan 54 analis yang meliput saham Microsoft, target harga rata-rata mencapai $425, mengalami kenaikan dari $415 sebulan sebelumnya, dengan rekomendasi rata-rata "beli," menurut data LSEG. Saham Microsoft mengalami peningkatan sekitar 57% pada tahun 2023 dan 7% tahun ini, sementara saham Apple naik 48% tahun lalu dan 1% sepanjang tahun ini.

Peningkatan rekor tertinggi di Wall Street akan diuji dalam beberapa minggu mendatang saat perusahaan-perusahaan teknologi AS besar mulai melaporkan hasil keuangan mereka. Perbandingan antara Microsoft dan Apple, baik dari segi nilai pasar maupun kinerja saham, akan terus menjadi sorotan dalam pasar keuangan global.


Dapatkan berita terbaru setiap harinya terkait analisa market, berita trading terupdate, serta analisis teknikal yang andal. DCFX #TheSuperApp dilengkapi dengan fitur lengkap dengan 70+ instrumen global. Jadi, Segera download aplikasinya dan trading sekarang!

Instrumen Perdagangan yang Terpengaruh

* Penafian Risiko: Konten di atas hanya mewakili pandangan penulis. Ini tidak mewakili pandangan atau posisi DCFX dan tidak berarti bahwa DCFX setuju dengan pernyataan atau deskripsinya, juga bukan merupakan saran investasi. Untuk semua tindakan yang diambil oleh pengunjung berdasarkan informasi yang diberikan oleh DCFX, DCFX tidak menanggung segala bentuk kewajiban kecuali jika secara tegas dijanjikan secara tertulis.

Menyarankan

iPhone 15 Makin Gak Laku Padahal Sudah Diskon Gede-gedean

CNBC Indonesia ยท 2 hari 8.1K Dilihat

Tim Cook Pamer Akademi Apple ke Jokowi, Ini Syarat dan Biaya Masuk

CNBC Indonesia ยท 4 hari 6.9K Dilihat

iPhone 15 Tak Laku, Apple Disuruh Bikin HP Murah Harga Rp 4 Juta

CNBC Indonesia ยท 4 hari 6.4K Dilihat

Apa Saja Investasi Apple di Indonesia?

CNN Indonesia ยท 19 Apr 5.2K Dilihat

Apple Siap Luncurkan Chipset M4 dengan Fokus AI di Tahun 2024

Liputan 6 ยท 15 Apr 10.1K Dilihat

Bos Apple Tim Cook Tiba di Vietnam Hari Ini, Kapan ke Indonesia?

Bisnis ยท 15 Apr 9.6K Dilihat

Microsoft Sedang Uji Coba Iklan di Menu Start Windows 11

Liputan 6 ยท 15 Apr 4.7K Dilihat

Apple PHK Lebih dari 600 Karyawan, Dampak Setop Proyek Mobil Listrik

Bisnis ยท 05 Apr 7K Dilihat

Serangan Phishing Incar Pengguna Apple, Hati-Hati Notifikasi Reset Password

Liputan 6 ยท 28 Mar 17.9K Dilihat

Apple WWDC 2024 Digelar 10-14 Juni, Siap-siap Kejutan iOS 18 dan AI

Liputan 6 ยท 28 Mar 6.5K Dilihat

Taktik Apple Rebut Hati Xi Jinping Usai iPhone 15 Merana di China

CNBC Indonesia ยท 27 Mar 7.9K Dilihat